Setelah makan siang di Pondok Makan Dendeng Batokok, kami kembali ke Padang melalui jalan yang sama seperti saat kami ke Mandeh. Rencananya kami akan singgah lagi Pandan View Mandeh untuk sekedar santai menikmati keindahan panorama bahari khas Mandeh yang dijuluki sebagai Raja Ampatnya Sumatera Barat.
sebelumnya saya telah menuliskan tentang dampak positif dari jalan akses dari Padang ke Mandeh yang salah satunya adalah bertumbuhnya ekonomi Masyarakat sekitar yang dilintasi jalan ini. Ada yang membuka obyek wisata baru seperti pantai, bukit pandang dan membuka café.
Kafe yang bukan sembarang kafe, karena kafe yang ada disini hampir semuanya menjual pemandangan bahari Indah salah satunya adalah Pandan View Mandeh.
Kami tiba di Pandan View setelah berkendara 30 menit dari Mandeh. Setelah memarkirkan kendaraan kami segera masuk ke area cafe. Maklumlah siang itu mataharinya terik sekali, angek badangkan kalau kata Orang Minang.
Sebelum memasuki kafe, di area paling depan dibangun mushala yang bisa digunakan untuk ibadah sholat. Wah keren, tempat nongkrong tapi tak melupakan tempat sholat.
Sebab saya pernah ke Baku, Azerbaijan tepatnya Nizami Street dimana banyak sekali kafe estetik disana. Tapi mencari kafe yang menyediakan tempat sholat susahnya minta ampun. Padahal mereka mengklaim 90% penduduknya muslim.
Untunglah kita tinggal di Indonesia, urusan mencari tempat sholat adalah perkara yang mudah.
Setelah mendapatkan tempat duduk, seorang pelayan mendatangani kami sambil membawa daftar menu. Karena kami tadi sudah makan siang, jadi disini kami pesan yang ringan – ringan saja seperti roti bakar, otak – otak ikan dan minumannya kami pesan marqisa squash dan strawberry squash, cocok di tengah cuaca yang panas.
Sambil menunggu pesanan, kami menikmati pemandangan Teluk Mandeh yang Indah. Airnya terlihat biru kehijauan, karena ia berada dalam teluk jadinya permukaan airnya juga terlihat tenang. Di atas permukaan air tampak kapal – kapal pencari ikan yang melego jangkarnya. Jika waktunya sudah tepat, maka kapal – kapal tersebut akan mengangkat jangkarnya, keluar dari teluk menuju laut lepas untuk mencari ikan.

Akhirnya pesanan kami sudah siap. Kami kembali ke tempat duduk dan menyantap otak – otak ikan, roti bakar serta menyeruput squash yang menyegarkan.


Pandan View Mandeh tidak hanya sekedar kafe berpanorama cantik saja, ia juga memiliki fasilitas seperti penginapan dengan berbagai pilihan, bisa disesuaikan dengan budget dan kapasitas orangnya.
Pilihannya adalah sebagai berikut
Cottage family (kapasitas 8 orang), cottage hammock (kapasitas 5 orang), cottage lumbung (kapasitas 5 orang), Villa apung (kapasitas 4 orang) dan Villa family room (kapasitas 4 orang).
Harga berkisar antara Rp 600 ribu hingga Rp 1.5 juta per malamnya tergantung tipe dan fasilitas.
Wisatawan yang menginap disini juga bisa mengambil paket tour menjelajahi Mandeh. Dengan paket ini kita bisa mengunjungi pulau – pulau kecil yang ada di Teluk Mandeh seperti Pulau Sironjong Gadang, Pulau Sironjong Ketek, snorkeling di sekitar Pulau Cubadak dan berakhir dengan bermain air di Air Terjun Gemuruh.
Sepertinya menarik juga menginap di Pandan View Mandeh ini, mungkin suatu saat nanti kami akan kembali kesini.
Comments