Reunian Seru Jalan – jalan ke Padang Bersama Jelajah Sumbar I : FE UI 83

Banyak cara untuk mengisi acara reunian atau temu kangen bersama teman – teman satu angkatan semasa kuliah, salah satunya adalah jalan – jalan keluar kota. Seperti yang dilakukan oleh FE UI 83 yang baru saja menghabiskan waktu bersama dengan menjelajahi Sumatera Barat dan alhamdulillah kami dipercaya sebagai partner perjalanan ini.

Reuni ini diikuti oleh 11 orang, adapun rundown acaranya telah didiskusikan sebelumnya kepada kami yang ternyata rutenya sama seperti Paket Tour Padang Bukittinggi yang biasa kami tawarkan.

Catatan Perjalanan

Hari Pertama : Bandara Internasional Minangkabau – Lembah Anai – Pandai Sikek – Bukittinggi

Rombongan tiba di Bandara Internasional Minangkabau dan langsung disambut oleh perwakilan Jelajah Sumbar. Perjalanan pun dimulai dengan menggunakan Toyota Hiace keluaran terbaru sehingga tour ini terasa lebih nyaman.

Memasuki jam makan siang, kami singgah di Rumah Makan Lamun Ombak, sebuah rumah makan yang terkenal di kalangan wisatawan. Dan dari rumah makan ini terciptalah lagu berjudul Nasi Padang yang dibawakan oleh Audun Kvitland dari Norwegia.

makan_di_rumah_makan_lamun_ombak
Makan siang di Rumah Makan Lamun Ombak

Usai makan siang kami mencari durian yang biasanya banyak dijual di sepanjang jalan Kayu Tanam, sayangnya saat itu belum memasuki musim durian.

Masih di wilayah Kayu Tanam, kami singgah di kedai yang mejual Pinyaram. Pinyaram ini salah satu penganan khas Minangkabau yang memiliki bentuk dan rasa yang sama seperti kue cucur.

Setelah 1,5 jam perjalanan, kami tiba di obyek wisata yang pertama yaitu Air Terjun Lembah Anai, suasana sejuk begitu terasa ketika kami tiba disini terlebih lagi tampias air yang mengenai sekujur badan ditambah semilir angin pegununungan membuat betah siapapun berada disini.

Singgah di Air Terjun Lembah Anai

Perjalanan pun dilanjutkan menuju Desa Pandai Sikek, sebuah desa di kaki Gunung Singgalang yang terkenal dengan kain tenunnya. Kami singgah di salah satu gerai yang menampilkan berbagai kain tenun yang cantik, disana kami juga melihat proses pembuatan kain tenun.

Belanja kain tenun di Desa Pandai Sikek

Dari Pandai Sikek kami melanjutkan perjalanan menuju Bukittinggi namun sebelumnya singgah terlebih dahulu di Bika Talago. Menyantab bika yang hangat sangat cocok sekali di suasana sejuk Koto Baru, disini kami juga disuguhkan pemandangan Indah Gunung Marapi nan gagah.

Menikmati kue biga di kaki Gunung Marapi

Langit di Bukittinggi bagaikan ditutup selimut raksasa berwarna hitam dan kami pun tiba di kota yang dikenal dengan Jam Gadangnya ini.

Setelah istirahat sejenak, kami makan malam di Rumah Makan Benteng Family yang terkenal dengan ayam pop-nya. Usai makan malam kami menikmati suasana malam hari di Jam Gadang yang meriah.

Menikmati suasana Jam Gadang di malam hari

Hari Kedua : Bukittinggi City Tour – Long Trip Minangkabau

Tamu kami memilih untuk meninggalkan sarapan di hotel dan menggantinya dengan sarapan dengan kudapan tradisional Minangkabau. Sesuai permintaannya, kami pun membawa mereka ke Pical Ayang yang di pagi hari menjual beraneka sarapan khas Minangkabau diantaranya Katupek Pical, Lontong Sayur, bubur kampiun, lopis dan Soto Padang.

Usai sarapan, kami mengunjungi Taman Panorama Bukittinggi dimana kita bisa melihat Panorama Ngarai Sianok dengan latar Gunung Singgalang dan Gunung Marapi. Pagi hari adalah waktu yang cocok untuk mengunjungi obyek wisata ini karena pemandangannya sangat cantik dan tanpa ada kabut yang atau awan yang menggantung di sekitar Gunung Singgalang – Marapi.

Berfoto dengan latar Panorama Ngarai Sianok dan Gunung Singgalang

 

Masuk ke Lobang Jepang Bukittinggi

Kuliner memang menggoda, dari Taman Panorama kami turun menuju Ngarai Sianok dimana terdapat rumah makan yang terkenal dengan menu andalannya yaitu Itiak Mudo Lado Hijau. Disini selain mencicipi seporsi itiak mudo lado hijau, mereka juga membelinya sebagai oleh – oleh untuk dibawa pulang ke Jakarta.

Dari Ngarai Sianok selanjutnya ke Pasar Atas untuk mencari mukena bordir khas Bukittinggi serta aneka sulaman.

Puas berbelanja di Pasar Atas, kami melanjutkan perjalanan menuju Lembah Harau yang dikenal sebagai Yosemite of Indonesia. Ada yang unik disini yaitu tebing echo dimana apabila kita berteriak di tebing tersebut maka suaranya akan memantul sebanyak 7 kali. Beberapa diantara tamu kami ada yang mencobanya.

Lembah Harau

Banyak air terjun yang bisa dikunjungi di Lembah Harau salah satunya Air Terjun Sarasah Bunta. Disana kami berfoto bersama.

Air Terjun Sarasah Bunta

Tengah hari, kami beranjak dari Lembah Harau menuju Situjuah untuk makan siang tepatnya di Rumah Makan Pongek “OR” yang terkenal dengan gulai pongeknya dan Ikan bakar guraminya. Oh ya, disana juga di rumah makan ini kami mencicipi sarikaya. Enak lho!

Masih ada satu destinasi lagi yang akan kami kunjungi yaitu Istana Basa Pagaruyung. Kami tiba di sana ketika hari mulai beranjak sore, waktu yang tepat karena matahari sudah tidak terik lagi mengingat area luar istana merupakan ruang terbuka tanpa pohon rindang.

Tiba di Istana Basa Pagaruyung, kami langsung menuju bagian bawah istana dimana terdapat penyewaan baju adat khas Minangkabau. Seluruh tamu kami mengenakan pakaian adat ini dan berfoto bersama dengan latar istana pagaruyung yang megah.

Foto bersama di Istana Basa Pagaruyung

Hari semakin sore, kami beranjak dari Pagaruyung menuju Kota Padang. Melewati Padang Panjang kami singgah di Sate Mak Syukur untuk makan malam.

Hari Ketiga : Padang City Tour

Pagi hari sebelum sarapan rombongan jalan – jalan di sekitar Pantai Padang yang kebetulan sedang ada event indak ado oto alias car free day. Berfoto – foto dengan baju seragam dengan latar samudera hindia dan Taman IORA.

Usai sarapan di hotel dan check out. Kami memulai perjalanan Padang City Tour dengan mengunjungi Masjid Raya Sumatera Barat.

Masjid Raya Sumbar

“masda, kalau ada lamang tapai berhenti ya” kata salah satu tamu

Di sekitar Masjid Raya Sumbar banyak yang menjual lamang tapai, jadi kami sempatkan berhenti untuk membeli lamang tapai.

Selanjutnya ke Muaro Padang untuk membeli oleh – oleh keripik sanjay. Puas berbelanja oleh – oleh, sekarang saatnya menuju Bungus yang berada 20 Km dari pusat kota. Tujuan kami kesana ialah ke Rumah Makan Pak Malin, ya disana kami akan memanjakan lidah dengan Gulai Ikan Karang.

Tiba di Rumah Makan Pak Malin, kami sudah disiapkan meja memanjang lengkap dengan Gulai Ikan Karang berukuran besar dengan kuah kuningnya yang kental, tak hanya itu kami juga disajikan Gulai kepiting Bakau, ondeh mak! Lamak bana!

Dari Bungus kembali ke Padang, kali ini kami menuju Es Duren Ganti Nan Lamo, pas banget disantap di tengah teriknya Kota Padang.

Segarnya semangkuk es duren ganti nan lamo

Agenda perjalanan pun usai, saatnya kembali mengantarkan tamu kami menuju Bandara Internasional Minangkabau. Alhamdulillah, Reunian ini berjalan dengan lancar, tamu pun puas dengan kinerja kami meski masih ada beberapa catatan kecil untuk perbaikan kami ke depannya.

Bagaimana? Seru bukan reunian ke Padang. Jika anda tertarik memiliki pengalaman yang sama, jangan sungkan hubungi kami ya!

About Author

client-photo-1
M. Catur Nugraha
Masih bekerja sebagai Naval Architect Engineer di salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang konstruksi bangunan lepas pantai sejak tahun 2012. Kecintaan kepada kampung halamannya membuat ia memutuskan untuk mendirikan Jelajah Sumbar dengan tujuan memperkenalkan keindahan Bumi Ranah Minang ke khalayak ramai dan mengajaknya untuk berkunjung ke Sumbar. Ia sangat menyukai traveling. Perjalanan yang paling ia senangi antara lain mendaki gunung, trekking ke air terjun, dan berkemah di pulau – pulau kecil. Ia juga gemar menuliskan cerita perjalanannya dan memotret obyek yang ditemuinya. Cita – citanya : menjadikan Sumatera Barat dan Wisata Padang sebagai salah satu destinasi pilihan favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan Internasional.

Comments

Leave a Reply

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.