“Mandaki jalan ka Payakumbuah Baranti tantang Kelok Sambilan Ondeh baranti tantang Kelok Sambilan” Sebuah lirik lagu berjudul Kelok Sembilan mengawali perjalanan kali ini karena kami akan menuju kesana. Horee.. Akhirnya bisa melihat jembatan monumental karya anak bangsa yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2013 lalu. Perjalanan dari Bukittinggi menuju Kelok Sembilan memakan

Perjalanan kami mulai dari Kota Padang, meski pagi itu cuaca bak suasana hati seorang jomblo yang teraniaya yaitu berupa langit yang diselimuti awan gelap sedikit berkabut dan turun gerimis sedikit – sedikit namun hal itu tak menjadikan semangat kami kendur. Pak Mawardi, sopir bis dalam perjalanan ini membawa kami melewati Pantai Purus dimana ada Taman

Alhamdulillah, setelah dirancang selama 3 bulan, akhirnya trip Jelajah Sumbar yang pertama kali diadakan ini berjalan dengan lancar. Peserta berjumlah 23 orang yang berasal dari berbagai daerah diantaranya Jakarta, Cilegon, Medan dan Padang Sidempuan. Kekhawatiran sempat melanda kepada para peserta terkait trip ini, bagaimana tidak? Dari mulai dicetuskannya trip ini hingga menjelang hari H terdapat

Judulnya kok kayak rumus ya? Maksud dari judul tersebut jika dibahasakan adalah puncak bukit, Ilalang yang berwarna kekuningan dan menari – nari ditiup oleh hembusan sang banyu, serta panorama Danau Singkarak dari ketinggian, itulah gambaran yang akan kamu dapatkan ketika berkunjung ke Aua Sarumpun. Usai mengunjungi Talago Gunuang, perjalanan kami berlanjut menuju Aua Sarumpun yang

Gunung Singgalang adalah gunung yang berada di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, gunung ini memiliki ketinggian 2877 mdpl. Gunung ini adalah gunung stratovolcano yang sudah tidak aktif lagi. Untuk mencapai puncak Gunung Singgalang dapat dilalui dari 3 jalur yaitu Jalur Toboh, Jalur Balingka, dan Jalur Pandai Sikek. Kami sendiri lebih memilih melalui Jalur Pandai Sikek karena