Jelajah Sumbar Cuma Sehari, Begini Rutenya
image of 1140x530

Sumatera Barat memiliki banyak tempat wisata dan jenisnya pun beraneka ragam sehingga jika anda ingin mengunjungi banyak tempat yang perlu anda perhatikan adalah management waktu. Semakin efisien waktu yang digunakan maka semakin banyak pula tempat yang dapat dikunjungi selain itu anda juga harus mengetahui Tips Liburan ke Sumatera Barat supaya makin paham saat hendak menjelajahi Sumbar.

Bagi yang gag punya banyak waktu (daripada gag punya banyak uang), kami ingin memberikan rute perjalanan yang efisien sehingga anda bisa cekrek – cekrek dengan latar tempat wisata yang bervariasi. Gini lho caranya.

Yang paling urgent adalah memulai perjalanan sepagi mungkin, kalo bisa sebelum rombongan siskamling pulang ke rumah, eh lebay juga sih, ya pokoknya habis shubuh lah. Kalo udah bisa berangkat jam segitu mari kita mulai perjalanannya. Note : Perjalanan di mulai dari Kota Padang.

Dari Kota Padang bisa melalui jalan by pass atau jalan Khatib Sulaiman, dua – duanya sama – sama tembus ke jembatan layang Bandara BIM, habis itu lewat Jalan Lintas Padang – Bukittinggi. Obyek wisata yang akan anda jumpai adalah Air Terjun Lembah Anai yang posisinya berada di tepi jalan persis. Parkir aja bentar, foto – foto habis itu lanjut jalan lagi menuju destinasi selanjutnya yaitu Kota Bukittinggi.

Di Kota Bukittinggi banyak tempat yang bisa dikunjungi diantaranya Jam Gadang, Pasar Ateh/Lereng/Bawah, Taman Panorama Bukittinggi dan Lobang Jepang, The Great Wall of Koto Gadang. Semua bisa dikunjungi karena jarak diantaranya saling berdekatan, kayak hati ku sama kamu, eaa..

Usai jelajah Bukittinggi selanjutnya adalah Lawang, tujuan kesini itu melihat panorama Danau Maninjau dari ketinggian, bisa di Puncak Lawang, Lawang Adventure Park atau kalo bawa anak – anak disarankan ke Ambun Tanai.

Habis lihat panorama Danau Maninjau kembali pulang ke Padang namun melalui Lubuk Basung sehingga anda akan merasakan sensasi meliuk – liuk melewati Kelok 44 yang terkenal itu. Habis lewat kelok 44 mampir dulu di Masjid Raya Bayur yang memiliki bentuk arsitektur yang unik karena menyerupai pagoda.

Berdasarkan pengalaman penulis, jika dimulai dari Kota Padang pada jam 5 pagi lewat dikit, maka sampai kembali di Padang itu jam 8 malam. Itu sudah termasuk waktu makan dan shalat lho, karena penulis juga manusia, jangan samakan dengan pisau belati. Apaan sih, #ditimpukadmin

[inpost_galleria thumb_width=”200″ thumb_height=”200″ post_id=”288″ thumb_margin_left=”5″ thumb_margin_bottom=”5″ thumb_border_radius=”2″ thumb_shadow=”0 1px 4px rgba(0, 0, 0, 0.2)” id=”” random=”0″ group=”0″ border=”” show_in_popup=”0″ album_cover=”” album_cover_width=”200″ album_cover_height=”200″ popup_width=”800″ popup_max_height=”600″ popup_title=”Gallery” type=”yoxview” sc_id=”sc1458705089469″]

About Author

client-photo-1
M. Catur Nugraha
Masih bekerja sebagai Naval Architect Engineer di salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang konstruksi bangunan lepas pantai sejak tahun 2012. Kecintaan kepada kampung halamannya membuat ia memutuskan untuk mendirikan Jelajah Sumbar dengan tujuan memperkenalkan keindahan Bumi Ranah Minang ke khalayak ramai dan mengajaknya untuk berkunjung ke Sumbar. Ia sangat menyukai traveling. Perjalanan yang paling ia senangi antara lain mendaki gunung, trekking ke air terjun, dan berkemah di pulau – pulau kecil. Ia juga gemar menuliskan cerita perjalanannya dan memotret obyek yang ditemuinya. Cita – citanya : menjadikan Sumatera Barat dan Wisata Padang sebagai salah satu destinasi pilihan favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan Internasional.

Comments

Leave a Reply

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.