Bertandang Ke Pantai Air Manis, Tempat Berakhirnya Kehidupan Malin Kundang
pantai_air_manis_padang

Sudah sekitar 4 tahun lamanya, saya tidak berkunjung ke Pantai Air Manis. Ada beberapa alasan, diantaranya akses menuju kesana yang cukup sulit dimana kita harus melewati jalan dengan tanjakan dan tikungan tajam. Selain itu, Pantai Air Manis juga banyak pungli mulai dari saat menuju kesana hingga ketika di lokasi.

Masih terekam dalam ingatan saya, ketika baru saja memarkirkan kendaraan, lalu kami didatangi beberapa pemuda dan dimintai uang sebesar Rp 20.000 dengan alasan sumbangan hiburan musik. Padahal musik itu tidak sedikit pun menghibur kami.

Baca juga : Foto di Taman IORA, Sudah Sah Liburan Anda di Kota Padang

Ya, itulah sekelumit cerita mengenai Pantai Air Manis, tapi itu sudah menjadi masa lalu. Kini Pemerintah Kota Padang dengan segala upayanya telah melakukan berbagai pembenahan sehingga Pantai Air Manis kini semakin manis geliat wisatanya. Wisatawan pun mulai ramai bertandang ke pantai yang menjadi akhir dari kehidupan seorang anak durhaka bernama Malin Kundang.

Menuju Pantai Air Manis

Usai shalat idhul adha, hujan deras membasahi Kota Padang hingga tengah hari. Hujan memang telah reda namun awan berwarna keabu – abuan masih menggantung di langit.

Dengan penuh harap hujan tak kembali turun, kami membawa motor milik abang yang sudah berusia satu dekade ini menuju Pantai Air Manis melalui jalan baru dari Gunung Padang atau biasa disebut Jalan Lingkar Nipah.

Adanya Jalan Lingkar Nipah ini membuat perjalanan ke Pantai Air Manis menjadi begitu mudah dan menyenangkan. Begitu mudah, sebab jalannya lebar dengan kondisi aspal yang mulus, meski masih ada tanjakan dan tikungan namun tidak seseram dengan jalan lama.

Jalan Lingkar Nipah menuju Pantai Air Manis

Menyenangkan, Jalan Lingkar Nipah ini berada di arah barat. Di sepanjang jalan kami disuguhkan dengan pemandangan alam yang luar biasa. Lautan biru nan luas serta gugusan pulau  – pulau kecil ini suguh sedap dipandang mata.

Jalan Lingkar Nipah ini juga memangkan jarak dan waktu tempuh menuju Pantai Air Manis. Apresiasi sebesar – besarnya untuk Pemko Padang yang telah membuat jalan ini.

Tiba di Pantai Air Manis

Akhirnya kami sampai di Pantai Air Manis, membayar retribusi tiket masuk sebesar Rp 5.000 per orangnya. Pemko Padang telah menyediakan area parkir gratis bagi pengunjung, selain itu Pemko Padang juga memasang banner besar tentang penolakan terhadap pungutan liar dan himbauan kepada pengunjung jika menemukan hal tersebut agar melapornya ke contact center yang tertera.

Sign Pantai Aie Manih

Wisatawan yang baru pertama kali ke Pantai Air Manis yang pastinya ingin dilihat adalah Batu Malin Kundang, begitu pun dengan istri saya. Ia penasaran sekali ingin melihatnya dari dekat.

Saya terus memacu motor melibas pasir berwarna hitam hingga ke ujung pantai, tempat dimana Batu Malin Kundang beserta kapalnya yang porak poranda berada.

“nah disini tempatnya, batu ini merupakan replika karya seniman Padang yaitu Ibenzani Usman dan Dasril Bayras” kata saya mencoba menjelaskan kepada istri.

“oh jadi ini Cuma buatan, kirain beneran” jawab Hanny.

Batu Malin Kundang yang semakin tidak jelas bentuknya akibat sering terkena air pasang

 

Replika kapal malin kundang yang porak poranda

Setelah melihat Batu Malin Kundang, hujan kembali turun. Membuat kami harus berteduh di salah satu kedai yang ada di sekitar sana. Sembari menunggu hujan reda, kami memesan minuman ringan.

Main ATV, Cara Asik Menikmati Pantai Air Manis

Waktu menunggu hujan reda, saya melihat banyak sekali wisatawan yang asik mengendarai ATV, membuat saya tertarik untuk mencobanya meskipun saya sama sekali tidak berpengalaman sebelumnya.

Di sekitar Batu Malin Kundang banyak penyedia jasa sewa ATV, mereka membanderol Rp 100.000 untuk sewa selama 1 jam. Terlalu mahal bagi saya yang baru mau coba – coba.

sewa_ATV_pantai_air_manis
Penyewaan ATV yang banyak tersedia di Pantai Air Manis

“bang, disana kan ada yang sewain Rp 50.000 per jam” kata Hanny

Kami beranjak menuju tempat yang dimaksud Hanny. Kami pun berjumpa dengan Pak Rul, salah seorang yang menyewakan ATV.

“kalau disini cukup Rp 50.000 per jam-nya, kalau setengah jam Rp 30.000 aja, tapi bayar dimuka ya” kata Pak Rul

Kami pun sepakat, lalu Pak Rul memberikan pengenalan singkat cara mengendarai ATV yang ternyata seperti motor 4 tak. Untuk menggas ATV, cukup menekan tombol yang ada di bawah stang kemudi bagian kanan. Rem-nya seperti motor matic, untuk tuas gigi ada di sebelah kiri. Injak bagian belakang untuk menambah gigi, injak bagian depan untuk mengurangi gigi. Jika sudah netral, lalu diinjak bagian depan, maka ATV akan berjalan mundur.

Pertama kalinya mengendarai ATV

Setelah mengerti, saya langsung coba mengenderainya dengan hati – hati. Ternyata asik juga, saya bisa bolak – balik selama 4 kali dari tempat Pak Rul Mangkal ke Batu Malin Kundang. Tak terasa 30 menit berlalu, saya pun mengembalikan ATV ini kepada Pak Rul. Kalau anda berminat bermain ATV di Pantai Air Manis, anda bisa menghubungi Pak Rul di nomor 085342648402. Hubungi langsung aja, soalnya Pak Rul ga punya WA.

Well, puas sudah kunjungan saya ke Pantai Air Manis. Pengalaman buruk sebelumnya sudah berganti menjadi pengalaman amat manis. Yang masih menjadi pekerjaan rumah disini ialah masalah sampah yang masih mengotori pasir pantai. Semoga Pemko Padang, warga sekitar dan pengunjung semakin sadar untuk terus menjaga keindahan Pantai Air Manis.

About Author

client-photo-1
M. Catur Nugraha
Masih bekerja sebagai Naval Architect Engineer di salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang konstruksi bangunan lepas pantai sejak tahun 2012. Kecintaan kepada kampung halamannya membuat ia memutuskan untuk mendirikan Jelajah Sumbar dengan tujuan memperkenalkan keindahan Bumi Ranah Minang ke khalayak ramai dan mengajaknya untuk berkunjung ke Sumbar. Ia sangat menyukai traveling. Perjalanan yang paling ia senangi antara lain mendaki gunung, trekking ke air terjun, dan berkemah di pulau – pulau kecil. Ia juga gemar menuliskan cerita perjalanannya dan memotret obyek yang ditemuinya. Cita – citanya : menjadikan Sumatera Barat dan Wisata Padang sebagai salah satu destinasi pilihan favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan Internasional.

Comments

Leave a Reply

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.