Pondok Sate Cipta Rasa Kalumbuk Padang, Irwan Prayitno Pernah Makan Disini Lho!
pondok sate cipta rasa kalumbuk

Saya memiliki paman (abangnya Ibu) yang tinggal di Kalumbuk Padang. Tiap kali pulang ke Padang, saya selalu sempatkan untuk mengunjunginya, mempererat tali silaturahim. Nah, biasanya kalau menuju kesana saya melalui jalan dari arah Kampung Kalawi, nantinya di persimpangan Kalumbuk ada sebuah Pondok Sate namanya Cipta Rasa.

Pondok Sate Cipta Rasa di Kalumbuk, Padang

Pondok Sate ini selalu ramai oleh pengunjung. Menurut saya kedai makanan yang ramai itu biasanya dipengaruhi oleh dua hal yaitu rasanya yang enak atau harganya yang murah. Jadi untuk menguji teori saya tersebut, kami sempatkan diri untuk singgah disana dan mencoba seporsi sate padang olahannya.

Kalau malam semua tempat duduk selalu terisi penuh

Di liburan ke Padang kali ini, Sate Padang Cipta Rasa adalah Sate Padang ketiga yang kami cicipi. Sebelumnya kami telah mencoba Sate Mak Ngulu di Bukittinggi dan Sate Bundo Batusangkar di Aurduri. Keduanya memiliki cita rasa yang khas. Dan kami begitu menikmatinya.

Baca Juga : Sate Mak Ngulu Bukittinggi

Bahkan kalau boleh berpendapat kami akan menobatkan Sate Mak Ngulu sebagai sate terenak di Bukittinggi dan Sate Bundo Aurduri yang terenak di Kota Padang. Serius, anda harus coba sendiri untuk membuktikannya!

Baca Juga : Sate Bundo Batusangkar, Aurduri

Bagaimana dengan Sate Cipta Rasa?

Kami datang ke pondok sate ini saat mereka baru saja memulai operasinya. Oh ya, Pondok Sate Cipta Rasa ini baru buka jam 5 sore.

Karena baru buka, jadi pengunjungnya belum begitu ramai. Meski demikian para pelayan disini sudah bekerja dengan cepat, terutama bagi mereka yang bertugas membuat seporsi sate. Mereka telah memotong – motong ketupat, kemudian ditaruh ke piring yang telah dialasi daun pisang. Kemudian disusun dengan rapi. Jadi begitu pesanan datang mereka tinggal menaruh tusuk sate dan kuahnya. Dengan begitu pekerjaan mereka bisa lebih efisien.

Para pelayan sudah sibuk menyiapkan sate
Piring berisikan sate yang disusun dengan rapi

Kami memesan dua porsi untuk kami santap sore itu. Dalam waktu sekejap pesanan kami telah siap untuk dihidangkan.

Di meja telah tersedia keripik singkong dan kerupuk jangek sebagai teman makan yang dijamin bikin santap sate ini makin berselera.

Sebelum dimakan, di foto dulu dong satenya.

Beres dengan foto satenya, mumpung masih hangat enaknya langsung disikat saja sate – sate ini.

Kuah sate Cipta Rasa ini berwarna merah yang mengindikasikan cita rasanya yang agak pedas. Untuk daging yang digunakan ialah daging sapi, dagingnya diolah dengan sempurna sehingga rasa bumbu pada daging ini bisa meresap dan dagingnya juga empuk.

Harga seporsi Sate Cipta Rasa adalah Rp 18 ribu. Dalam seporsi sate terdapat 6 tusuk sate lengkap dengan ketupat. Kalau ga pakai ketupat, maka diganti dengan tambahan satu tusuk sate. Harganya sama.

Dalam seporsi sate terdapat 6 tusuk sate lengkap dengan ketupat yang disiram dengan kuah panas

Seperti yang saya sampaikan di awal tulisan ini, pondok sate ini selalu ramai dikunjungi tiap harinya. Bahkan Gubernur Sumatera Barat, Bapak Irwan Prayitno pernah berkunjung kesini. Kunjungan beliau diabadikan dan fotonya terpampang di dinding sebagai suatu kebanggaan.

Foto Irwan Prayitno saat mengunjungi pondok sate ini

Nah kalau Gubernur aja pernah makan disini, bagaimana dengan anda?

Pondok Sate Cipta Rasa

Alamat, Jalan Simpang Kalumbuk Ateh (Dekat SD Adzkia, Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, 25171)

Jam Operasional, 17.00 – 23.00 WIB

About Author

client-photo-1
M. Catur Nugraha
Masih bekerja sebagai Naval Architect Engineer di salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang konstruksi bangunan lepas pantai sejak tahun 2012. Kecintaan kepada kampung halamannya membuat ia memutuskan untuk mendirikan Jelajah Sumbar dengan tujuan memperkenalkan keindahan Bumi Ranah Minang ke khalayak ramai dan mengajaknya untuk berkunjung ke Sumbar. Ia sangat menyukai traveling. Perjalanan yang paling ia senangi antara lain mendaki gunung, trekking ke air terjun, dan berkemah di pulau – pulau kecil. Ia juga gemar menuliskan cerita perjalanannya dan memotret obyek yang ditemuinya. Cita – citanya : menjadikan Sumatera Barat dan Wisata Padang sebagai salah satu destinasi pilihan favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan Internasional.

Comments

Leave a Reply

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.