Dalam bahasa Minang, Ngalau adalah sebutan untuk sebuah goa. Nama yang mengikuti sebuah ngalau biasanya berdasarkan dari apa yang ada di dalam goa tersebut. Misalnya Ngalau Indah di Payakumbuh, dikatakan indah karena goa ini sudah terkelola dengan baik oleh pemerintah setempat. Ngalau Basurek, dinamakan basurek karena di dalam goa tersebut terdapat tulisan – tulisan. Begitu

“Sijunjung? Hemm.. apa yang mau kamu cari disana? Itu kota mati! Wisata tidak ada, jauh dari mana – mana, tidak ada yang menarik disana!” ujar seorang pria paruh baya kepada saya ketika saya hendak mengatakan ingin mengunjungi Sijunjung. Saya tidak sepenuhnya yakin dengan ucapan bapak itu, bagi saya tiap tempat pasti memiliki keindahan tersendri yang

Kami tiba di Kota Muaro Sijunjung ketika matahari akan tenggelam di barat sana. Bojeng mempersilahkan kami duduk di kedai warung kopi tempat biasa ia nongkrong, berkumpul bersama teman – temannya sembari ngopi dan menghisap rokok. Disana sudah ada tiga teman Bojeng lainnya yang sudah tiba di Muaro Sijunjung sebelum kami. Dua diantaranya berasal dari Pariaman

Saya masih belum tahu kemana akan berhenti selanjutnya. Apakah Sawahlunto atau langsung terus hajar hingga Muaro Sijunjung. Dari Danau Diatas kami melanjutkan lagi perjalanan yang lagi – lagi ditemani oleh hujan gerimis. Namun, ketika memasuki obyek Wisata Panorama Danau Kembar cuaca segera berubah menjadi cerah. Ondeh mandeh, hanya berbeda satu RW sudah beda juga cuacanya.

Selagi kami makan,  kami melihat beberapa petinggi militer nampak sedang melakukan acara di tepian danau. Ternyata mereka sedang melakukan aksi sosial dengan membagikan life jacket kepada pelaku usaha kapal wisata Danau Diatas. Langkah yang sangat baik dan patut diapresiasi karena mengutamakan keselamatan bagi pengunjung disini. “jadi bapak sekarang tolong dihimbau penumpangnya sebelum naik ke kapal