Serunya Gathering Keperawatan Rumah Sakit Haji Jakarta di Kawasan Wisata Mandeh
Wisata Pulau Sumbar

Mau Company Gathering atau Libur Karyawan yang seru? Ikutan Paket Tour Padang Mandeh aja. Seperti Gathering Keperawatan Rumah Sakit Haji (RSH) Jakarta yang baru saja berlangsung pada 22 April 2017 lalu. Bersama Jelajah Sumbar mereka seru – seruan menjelajahi Wisata Pulau Sumbar tepatnya Kawasan Wisata Mandeh yang sering disebut sebagai Raja Ampat-nya Sumatera Barat.

Penerbangan Jakarta Padang pagi itu berlangsung lancar. Setelah 1 jam 35 menit mengudara dengan pesawat akhirnya rombongan RSH tiba di Bandara Internasional Minangkabau. Selagi menunggu bagasi, sebagian peserta asik berfoto di photo booth yang bertemakan Kawasan Wisata Mandeh dan Lembah Harau.

Di pintu kedatangan rombongan RSH telah ditunggu oleh Catur yang menjadi team leader untuk perjalanan ini.

Menuju Kawasan Wisata Mandeh

Dari Bandara Internasional Minangkabau perjalanan dilanjutkan menuju Kawasan Wisata Mandeh yang masuk ke dalam Kabupaten Pesisir Selatan, waktu tempuhnya sekitar 2,5 jam. Namun, sebelumnya kami singgah terlebih dahulu di Rumah Makan Ikan Pak Malin yang berada di Bungus. Rumah Makan ini memiliki menu favorit yakni Gulai Ikan Karang.

Tepat jam 12 siang, kami tiba di Dermaga Carocok Tarusan yang merupakan titik awal keberangkatan saat hendak mengelilingi Teluk Mandeh.

Explore Teluk Mandeh

Dengan dua kapal dari Radi Wisata, kami pun berangkat menjelajahi Kawasan dalam Teluk Mandeh. Kapal bermesinkan 30 PK pun dinyalakan, kemudian kami mulai membelah lautan. Gelombang laut siang itu sangat tenang, awan putih bak kapas raksasa berarak, dan langit bertintakan biru seutuhnya. Perpaduan yang pas saat berwisata bahari.

Kapal Wisata Mandeh
Berlayar menjelajahi Kawasan Teluk Mandeh dalam

Cliff Jumping di Pulau Sironjong Ketek

Kami melewati Pulau Sironjong Besar begitu saja karena memang tiada hal menarik disana. Kemudian kami berhenti di Pulau Sironjong Ketek. Saat ini, telah tersedia tangga menuju platform untuk cliff jumping. Platform tersebut ada dua yakni di ketinggian 5 meter dan ketinggian 15 meter.

Dari 20 peserta, hanya Bapak Sunardi saja yang memberanikan diri lompat dari platform 15 meter. Luar biasa!

cliff jumping Pulau Sironjong Ketek
Cliff jumping di Sironjong Ketek, hanya Pak Sunardi yang berani di ketinggian 15 meter

Dari Pulau Sironjong Ketek, kami beranjak menuju spot untuk snorkeling yang berada dekat dengan Pulau Cubadak. Selama satu jam kami snorkeling di dalam air yang sangat bening dengan keadaan terumbu karang yang cukup baik, selain itu ikan – ikan hias pun datang menghampiri kami seperti mengajak bermain.

Snorkeling Mandeh
Snorkeling di dekat Pulau Cubadak

Usai snorkeling yang penuh canda dan tawa, kami lanjutkan perjalanan ini menuju Pulau Setan, pulau yang dulunya bernama Pulau Sutan ini memang asik untuk sekedar santai menikmati semilir angin pantai sembari ditemani dengan pisang goreng hangat, susu kopi atau mie rebus telur lengkap dengan kerupuk merah sebagai topping-nya. Selain itu, di Pulau Setan juga tersedia water sport seperti jet ski, banana boat dan donut boat. Tidak seperti tempat lain, water sport disini biayanya terjangkau, mulai dari Rp 25.000

jet ski Mandeh
Mencoba jet ski mengelilingi Pulau Setan

Masih ada satu destinasi di Kawasan Wisata Mandeh yang sayang untuk dilewatkan yakni Hutan Bakau dan Air Terjun Gemuruh.

Air laut sedang pasang, maka dengan mudahnya kapal yang kami tumpangi meliuk – liuk memasuki kawasan hutan bakau dan berakhir di Air Terjun Gemuruh. Suasana sore itu sangat ramai oleh wisatawan. Memang Air Terjun Gemuruh biasa dijadikan destinasi paling akhir dikunjungi. Setelah bermain di air laut yang jernih maka saatnya membilas diri dengan segarnya air terjun.

hutan bakau mandeh
Memasuki kawasan hutan bakau Mandeh

 

air terjun gemuruh mandeh
Bilas – bilas di air terjun gemuruh

Langit berpesta pora dengan kemilau cahaya keemasan di barat sana. Kami pun kembali menuju dermaga yang berada tepat dibelakang rumah Pak Alam, pemilik kapal yang kami tumpangi.

Dari Mandeh, kami kembali menuju Kota Padang ditemani dengan pemandangan matahari terbenam yang mengesankan. Pokoknya Sumbar Rancak Bana.

 

About Author

client-photo-1
M. Catur Nugraha
Masih bekerja sebagai Naval Architect Engineer di salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang konstruksi bangunan lepas pantai sejak tahun 2012. Kecintaan kepada kampung halamannya membuat ia memutuskan untuk mendirikan Jelajah Sumbar dengan tujuan memperkenalkan keindahan Bumi Ranah Minang ke khalayak ramai dan mengajaknya untuk berkunjung ke Sumbar. Ia sangat menyukai traveling. Perjalanan yang paling ia senangi antara lain mendaki gunung, trekking ke air terjun, dan berkemah di pulau – pulau kecil. Ia juga gemar menuliskan cerita perjalanannya dan memotret obyek yang ditemuinya. Cita – citanya : menjadikan Sumatera Barat dan Wisata Padang sebagai salah satu destinasi pilihan favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan Internasional.

Comments

Leave a Reply

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.