Jelajah Sumbar Part 1 : Sebuah Pengantar

Pembukaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Jelajah memiliki makna bepergian ke mana – mana untuk menyelidiki dan sebagainya. Sedangkan Sumbar ialah akronim atau singkatan dari Sumatra Barat, sebuah provinsi di Pulau Suwarnadwipa yang diciptakan begitu indah oleh Sang Maha Pencipta.

Sudah lama saya berhasrat untuk menjelajahi Sumatra Barat, saya memang sudah berkali – kali pulang ke Padang, lalu jalan – jalan, namun tempat yang saya kunjungi itu ke itu saja. Paling ke Lembah Anai, Jam Gadang dan Taman Panorama Bukittinggi. Selesai.

Padahal Sumatra Barat ini punya begitu banyak tempat yang indah.

Dimana ada keinginan disitu ada jalan, begitu kata pepatah. Apa yang saya inginkan sejak lama akhirnya terwujud. Desember 2015, adik sepupu saya menikah. Saya pulang ke Padang untuk menghadiri acara pesta pernikahannya dengan mengantungi izin cuti selama 10 hari. Cuti yang cukup panjang ini saya dapati usai saya mendapatkan mission di Kupang selama 3 bulan.

Mendaki Gunung Singgalang

Setelah pesta pernikahan adik sepupu selesai, saya bersama Bang Teguh berencana mendaki gunung bersama. Awalnya kami hendak mendaki Gunung Marapi, namun berhubung kondisi pada saat itu sedang “batuk – batuk” kami mengalihkan rencana pendakian kami ke gunung yang ada di seberangnya yaitu Gunung Singgalang.

Ini adalah kali pertamanya kami mendaki bersama. Pendakian ini berlangsung pada saat rakyat Sumatra Barat sedang menjalankan pesta demokrasi memilih gubernur Sumbar secara langsung untuk periode 2015 – 2020.

Selama pendakian menuju Cadas Singgalang kami tidak bertemu dengan satu pun pendaki, jadi di jalur itu hanya ada kami berdua.

Cerita selengkapnya bisa di klik di link bawah ini ya

Catatan Perjalanan Gunung Singgalang

 

Memulai Perjalanan Jelajah Sumbar

Sepulangnya dari mendaki Gunung Singgalang, saya istirahat selama satu hari untuk memulihkan diri sambil merencanakan perjalanan mengelilingi Sumatra Barat selama 6 hari dengan mengendarai sepeda motor.

Sejak membaca kisah Che Guevara, Buku Meraba Indonesia serta menyaksikan video dari ekspedisi Indonesia Biru yang semuanya bertualang dengan sepeda motor. Saya berkeinginan melakukan hal yang sama. Walau mengelilingi Indonesia terlalu muluk untuk seorang yang masih terkurung dalam sebuah korporasi seperti saya, namun rasanya jika “hanya” Sumatra Barat saja, saya pasti bisa lakukan.

Dengan menimbang masa cuti yang terbatas maka saya membuat rute perjalanan ini sebagai berikut, Padang – Sitinjau Laut – Alahan Panjang – Danau Kembar – Solok – Sawahlunto – Batusangkar – Lembah Harau – Bukittinggi – Lawang – Danau Maninjau – Kelok 44 – Lubuk Basung – Padang.

Sebelum perjalanan dimulai, saya servis motor terlebih dahulu, ban pun saya ganti dari tubetyre menjadi tubeless dengan harapan sepanjang perjalanan saya tidak mengalami ban bocor, sebab dari cerita – cerita yang dituturkan oleh para bikepacker mereka selalu mengalami ban bocor yang menyebabkan rencananya berantakan. Oli motor diganti, begitu pun bola lampu yang telah putus. Kini motor matic yang akan menemani saya menjelajahi Sumbar telah siap digeber.

Bersambung

About Author

client-photo-1
M. Catur Nugraha
Masih bekerja sebagai Naval Architect Engineer di salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang konstruksi bangunan lepas pantai sejak tahun 2012. Kecintaan kepada kampung halamannya membuat ia memutuskan untuk mendirikan Jelajah Sumbar dengan tujuan memperkenalkan keindahan Bumi Ranah Minang ke khalayak ramai dan mengajaknya untuk berkunjung ke Sumbar. Ia sangat menyukai traveling. Perjalanan yang paling ia senangi antara lain mendaki gunung, trekking ke air terjun, dan berkemah di pulau – pulau kecil. Ia juga gemar menuliskan cerita perjalanannya dan memotret obyek yang ditemuinya. Cita – citanya : menjadikan Sumatera Barat dan Wisata Padang sebagai salah satu destinasi pilihan favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan Internasional.

Comments

Leave a Reply

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.