Pisang Kapik. Cemilan Bercita Rasa Sepat, Manis, Legit dari Bukittinggi

Bukittinggi bagi saya adalah surganya kuliner di Sumatera Barat. Kota yang pernah menjadi ibukota pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia ini punya banyak makanan yang bisa memanjakan lidah salah satunya ialah Pisang kapik.

Usai mengunjungi Taman Panorama Ngarai Sianok dan Lobang Jepang, kami lanjutkan perjalanan mengeksplore Bukittinggi ke Pasar Lereng, tempat dimana Los Lambuang yang dipenuhi oleh kedai penjual Nasi Kapau berada.

Saat melintasi area sekitar Pasar Atas  yang ketika itu sedang dipagari seng karena adanya proyek pembangunan usai Pasar Atas dilalap api beberapa bulan yang lalu. Di sebelah kiri jalan, kami melihat ada yang menjual Pisang Kapik. Sudah lama saya tidak makan cemilan ini. Kami pun berhenti dan memesan dua  porsi yang nantinya akan kami santap bersamaan dengan Cindua Langkok.

Baca juga : Yang Segar – segar dari Bukittinggi, Cindua Langkok

Penjual pisang kapik di sekitar Jam Gadang

Pisang Kapik berbahan dasar Pisang Kepok, pisang yang biasanya disajikan digoreng dan dijadikan teman suguhan kopi dan teh hangat. Namun di Kota Bukittinggi, pisang kepok disajikan dengan cara dibakar di atas bara arang dari tempurung kelapa. Usai dibakar, pisang dikepit dengan alat penjepit. Itulah mengapa dinamakan pisang kapik karena pisang disajikan dengan cara dikepit, untuk menghasilkan bentuk pisang yang gepeng membulat.

jual_pisang_kapik
Pisang kepok dibakar di atas arang kelapa

Pisang dibubuhi parutan kelapa yang sudah diolah dengan gula merah yang dicairkan. Olahan pisang kepok ini memiliki kombinasi rasa manis asam, dan rasa sepat berpadu dengan legitnya pisang kapik ditambah dengan sensasi bau arang terbakar. Sungguh penganan sederhana yang memberikan pengalaman mengesankan bagi lidah!

Usai dibakar, pisang dikapit dengan penjepit sehingga menjadi gepeng dan membulat

Menurut penjualnya, dulu hanya menggunakan parutan kelapa biasa sebagai topping. Namun, karena cepat basi, parutan kelapa itu lalu diberi larutan gula merah supaya tahan lama. Sehingga pisang kapik ini bisa tahan sampai dua hari. Jadi bagi anda yang berasal dari luar Bukittinggi, bisa menjadikan pisang kapik sebagai oleh – oleh nih!

Harga satu porsi hanya dibanderol Rp 7,000 saja. Terjangkau, bukan? Penganan ini bisa menjadi referensi bagi anda yang sedang berburu kuliner di Kota Bukittinggi, sebab penganan ini sangat cocok disantap untuk menemani suasana sejuk di kota yang dulu bernama Fort de Kock ini.

 

About Author

client-photo-1
M. Catur Nugraha
Masih bekerja sebagai Naval Architect Engineer di salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang konstruksi bangunan lepas pantai sejak tahun 2012. Kecintaan kepada kampung halamannya membuat ia memutuskan untuk mendirikan Jelajah Sumbar dengan tujuan memperkenalkan keindahan Bumi Ranah Minang ke khalayak ramai dan mengajaknya untuk berkunjung ke Sumbar. Ia sangat menyukai traveling. Perjalanan yang paling ia senangi antara lain mendaki gunung, trekking ke air terjun, dan berkemah di pulau – pulau kecil. Ia juga gemar menuliskan cerita perjalanannya dan memotret obyek yang ditemuinya. Cita – citanya : menjadikan Sumatera Barat dan Wisata Padang sebagai salah satu destinasi pilihan favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan Internasional.

Comments

Leave a Reply

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.