Resolusi 2017 : Menjelajahi Seluruh Taman Nasional di Pulau Jawa
Taman Nasional di Pulau Jawa

Kini kita tinggal menghitung hari untuk menutup tahun 2016 dan membuka lembaran baru di 2017. Banyak orang – orang yang telah membuat resolusi hidupnya demikian pula dengan saya, travel blogger abal – abal yang mencoba menuliskan resolusi 2017 : Menjelajahi Seluruh Taman Nasional di Pulau Jawa.

Andrea Hirata dalam novelnya yang berjudul Laskar Pelangi mengatakan “bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi – mimpi itu”. Lain halnya dengan saya, saya juga bermimpi namun saya tuliskan juga mimpi – mimpi yang saya inginkan agar saya dapat mengikatnya.

Di tahun 2010 ketika saya masih duduk di bangku kuliah, saya pernah menuliskan 100 resolusi. Enam tahun kemudian hampir 50% terealisasi. Kemudian pada awal 2014, saya menuliskan mimpi saya untuk mendaki 20 gunung dalam setahun. Hasilnya saya dapat mendaki 12 gunung saja tapi itu sudah sangat puas, mengingat saya bukanlah orang yang punya waktu luang yang banyak.

Teringat kata Pablo Picasso “Everything you can imagine is real”. Jadi menjelang berakhirnya tahun 2016, saya ingin kembali menuliskan resolusi saya tentang keinginan bisa menjelajahi semua Taman Nasional yang ada di Pulau Jawa. Semoga saja dapat terealisasikan dengan baik.

Saya akan menjelaskan sedikit informasi mengenai Taman Nasional di Pulau Jawa yang berjumlah 12, kapan waktu akan berkunjung ke Taman Nasional tesebut, kisaran biaya dan waktu yang dihabiskan, apa saja keindahan yang bisa dilihat saat berada di Taman Nasional yang disebutkan.

Baiklah, mari kita mulai

Bismillahirrahmanirahim

  1. Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional ini berada di paling ujung barat Pulau Jawa. Taman Nasional Ujung Kulon sangat identik dengan badak karena memang disinilah habitat terakhir satwa langka tersebut.

Kapan Kesana? Jika jadwal yang ditetapkan oleh Bacpacker Jakarta tidak berubah, maka saya akan mengikuti share cost trip ke Ujung Kulon pada 18 – 19 Maret 2017 dengan total biaya sekitar Rp 395.000, saya harus mengikuti trip bersama ini karena sulitnya akses menuju ke lokasi jika bepergian sendiri. Mulai berangkat Jum’at malam dan selesai minggu sore sehingga tidak diperlukan cuti untuk kesini.

Apa saja yang dilihat? Pulau Peucang, Pulau Handeuleum, Pulau Panaitan, anekaragaman flora dan fauna. Meski sulit untuk menemukan badak secara langsung, namun menemukan jejaknya saja itu sudah sangat menyenangkan.

 

  1. Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu

Yaps, Jakarta juga punya Taman Nasional lho. Jadi bagi kamu warga Jakarta punya alternatif lain saat mengisi akhir pekan dengan mengunjungi Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu yang merupakan Taman Nasional laut pertama di Indonesia. Terdiri dari 106 pulau, dimana 78 pulaunya adalah daerah yang dilindungi.

Jadi dari pada capek – capek macet ke puncak, mendingan kesini deh.

Kapan kesini? Ini bisa kapan saja, karena aksesnya sangat mudah. Bisa dari Marina Ancol, Pelabuhan Kali Adem atau Pelabuhan Tanjung Pasir Tangerang. Saya memiliki sebuah group Campingers at Island yang berisikan orang – orang yang suka kemping di pulau. Bersama mereka saya sudah kemping di lima pulau berbeda yaitu Pulau Semak Daun, Pulau Payung Besar, Pulau Papatheo, Pulau Dolphin dan Pulau Gusung Pandan.

Baca juga : Kemping Ceria di Kepulauan Seribu

Apa saja yang dilihat? Destinasi bahari artinya yang dilihat adalah hamparan pasir pantai putih, keanekaragaman flora dan fauna di bawah air, surga burung di Pulau Rambut, atau wisata sejarah juga bisa disini khususnya Pulau Onrust, Pulau Kelor, Cipir dan Bidadari.

Total biaya yang dihabiskan biasanya sekitar Rp 250.000, sudah termasuk ongkos kapal kayu tradisional menuju ke Pulau – pulau utama di Kepulauan Seribu seperti Pulau Tidung, Pulau Pramuka, dan Pulau Harapan, snack/makanan, snorkeling dan ongkos sewa ojek kapal.

Karena masih berada di wilayah Jakarta maka tidak diperlukan cuti untuk mengunjungi Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Kita cukup memulai di Sabtu pagi dan kembali Minggu sore.

 

  1. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Sepertinya dari 12 Taman Nasional yang ada di Pulau Jawa, Taman Nasional inilah yang memiliki jumlah kunjungan terbanyak. Alasannya adalah Taman Nasional ini berada tidak begitu jauh dari Jakarta serta kemudahan akses menuju kesana.

Selain itu tentunya keindahan Gunung Gede Pangrango selalu menarik perhatian bagi para pecinta alam untuk menyapanya. Di akhir pekan Gunung Gede Pangrango selalu ramai oleh pendaki.

Saya sendiri sudah sering sekali mengunjungi Taman Nasional ini, mendaki Gunung Gede sudah 6 kali sedangkan Pangrango baru sekali. Belum lagi ke tempat – tempat wisata yang berada di dalamnya seperti Air Terjun Cibeureum, Bumi Perkemahan Mandalawangi, Situ Gunung dan Canopy Trail Ciwalen. Meski demikian tak pernah ada rasa bosan untuk mengunjunginya kembali.

Baca Juga : Kemping di Bumi Perkemahan Mandalawangi Cibodas

Kapan kesini? Bisa kapan saja, namun untuk mendaki Gunung Gede Pangrango baru bisa dimulai pada awal April 2017 karena mulai dari 31 Desember 2016 hingga 30 Maret 2017 kawasan ini ditutup untuk pendakian.

Baca juga : Cerita Pekerja Kantoran Mendaki Gunung Gede

Estimasi biaya yang dihabiskan untuk mengunjungi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tergantung pada apa yang hendak dilakukan disini. Jika ingin mendaki gunung biaya yang diperlukan sekitar Rp 250.000 – Rp 350.000, jika hanya niat kemping di bumi perkemahan tidak sampai Rp 150.000, atau jika hanya ingin ke air terjun cukup dengan uang Rp 100.000 sudah termasuk ongkos Jakarta – Cibodas PP dan tiket masuk ke air terjun.

Saya tidak pernah menggunakan cuti saat mengunjungi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Biasanya berangkat Jum’at malam selepas kerja, istirahat di titik awal pendakian seperti Cibodas atau Gunung Putri. Pendakian dimulai Sabtu pagi dan minggu sore sudah kembali ke Jakarta.

 

  1. Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Satu lagi Taman Nasional yang lokasinya tidak jauh dengan Jakarta. Taman Nasional ini masuk ke dalam tiga wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi dan Lebak Banten.

Salah satu hal yang menarik untuk dilakukan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak adalah pendakian menuju Puncak Gunung Salak yang diperkirakan memiliki tujuh puncak yang tiap puncaknya memiliki tantangan tersendiri saat menggapainya.

Saya baru sekali mengunjungi Taman Nasional ini, ketika itu saya bersama teman kantor melakukan kemping di camping ground Pasir Reungit. Sayang ketika itu musim hujan sehingga kami tidak melakukan penjelajahan lebih jauh lagi seperti mengunjungi Kawah Ratu.

Kapan kesini? Karena lokasinya yang berdekatan dengan Jakarta, maka kunjungan bisa dilakukan kapan saja. Estimasi biaya yang dihabiskan berkisar Rp 250.000 –Rp 350.000.

Untuk mengunjunginya tidak diperlukan cuti, akhir pekan saja sudah cukup.

 

  1. Taman Nasional Gunung Ciremai

Taman Nasional ini adalah yang paling muda di Pulau Jawa. Ia ditetapkan statusnya sebagai Taman Nasional pada 19 Oktober 2004 berdasarkan Surat Keputusan Menhut No.424/Menhut-II/2004

Mendaki Gunung Ciremai tentunya sangat menantang untuk dilakukan. Terdapat beberapa jalur yang bisa digunakan untuk mencapai puncaknya yaitu Linggarjati, Palutungan dan Apuy. Bagi pekerja kantoran jalur Apuy bisa dipertimbangkan karena merupakan jalur dengan rute terpendek dibandingkan dengan jalur lainnya.

Kapan kesini? Kemungkinan bulan April 2017. Saya penasaran sekali dengan Gunung Ciremai yang merupakan titik tertinggi di Bumi Pasundan.

Estimasi biaya yang dihabiskan Rp 350.000 – Rp 450.000, jika menggunakan Jalur Apuy maka tidak memerlukan cuti.

 

  1. Taman Nasional Laut Karimun Jawa

Taman Nasional laut kedua di Pulau Jawa setelah Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Taman Nasional ini terdiri dari 27 gugusan pulau yang berada di Laut Jawa, sekitar  70 mil di sebelah Utara Jawa Tengah.

Untuk mencapai kesini kita harus menuju Jepara terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan menaiki kapal menuju Karimun Jawa.

Kapan kesini? Musim kunjungan terbaik ada di bulan April – Oktober, jadi tunggu saja tanggal mainnya.

Estimasi biaya yang dihabiskan dari Jakarta adalah Rp 1.200.000, termasuk ongkos bus dari Jakarta ke Jepara. Biaya yang dikeluarkan menjadi besar karena rencananya saya menggunakan paket tour Karimun Jawa.

Biasanya wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Karimun Jawa menghabiskan waktu 3 hari 2 malam. Artinya untuk berkunjung kesini waktu yang tepat pada saat long weekend ditambah cuti sehari untuk perjalanan Jakarta – Jepara PP.

 

  1. Taman Nasional Gunung Merapi

Di Taman Nasional ini bersemayam gunung berapi paling aktif di Pulau Jawa yaitu Gunung Merapi. Pesona gunung yang dikatakan tidak pernah ingkar janji inilah yang membuat Taman Nasional ini menarik untuk dikunjungi.

Pasar Bubrah Gunung Merapi

Jika ingin mendaki ke Gunung Merapi paling mudah melalui jalur New Selo Boyolali. Buat yang ingin merasakan sensasi lainnya bisa dengan mengikuti Lava Tour Merapi yang dimulai dari Kaliurang Yogyakarta. Alhamdulillah, saya sudah merasakan hal itu semuanya. Namun,kembali menyapa Merapi tetaplah hal yang sangat saya inginkan.

Kapan kesini? 10 – 12 Maret 2017. Untuk mendaki Gunung Merapi tidak perlu cuti

Baca Juga : Cara Mendaki Gunung Merapi Tanpa Cuti

Estimasi biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 500.000 aja terdiri dari Tiket Kereta Pasar Senen – Semarang Poncol PP, transportasi menuju New Selo dan tiket masuk Taman Nasional Gunung Merapi.

 

  1. Taman Nasional Gunung Merbabu

Taman Nasional yang memiliki panorama begitu cantik terutama jika melakukan pendakian via Selo. Sepanjang jalur menuju puncak akan menyaksikan panorama yang menguning dikala musim kemarau dan menghijau di musim hujan.

Taman Nasional Gunung Merbabu

Edelweiss juga tumbuh dengan subur disini dan memiliki ukuran batang yang jauh lebih tinggi dibanding edelweiss di gunung jawa lainnya.

Kapan kesini? 13 – 16 April 2017, dibandingkan dengan jalur lainnya, saya lebih menyukai Jalur Selo karena pemandangannya. Namun hal yang harus dibayar jika melewati jalur ini adalah tidak ditemukannya sumber air sehingga harus membawa air lebih banyak ketika memulai pendakian.

Diperlukan cuti satu hari untuk lebih menikmati suasana di Taman Nasional Gunung Merbabu, dan estimasi biaya yang dikeluarkan adalah Rp 650.000, terdiri dari tiket kereta api Pasar Senen – Solo dan transportasi menuju basecamp Selo

 

  1. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Satu – satuya taman nasional di Indonesia dengan hamparan lautan pasir seluas 6.000 hektare. Bentang alam berpasir ini kerap disebut Laut Pasir Tengger yang berbatasan dengan diding terjal kaldera di dataran 200 – 700 meter dari permukaan laut. Di tengah lautan pasir menjulang empat gunung yang memuncak di Mahameru.

Bisa dikatakan saya sudah cukup sering mengunjungi taman nasional ini. Hingga saat ini saya telah mengunjungi kawasan wisata Bromo sebanyak 5 kali sedangkan untuk pendakian Gunung Semeru baru dua kali.

Tidak pernah ada kata bosan untuk terus mengunjunginya. Jika menggunakan transportasi kereta malam atau pesawat, berwisata ke kawasan wisata Bromo tidak diperlukan cuti.

Estimasi biaya yang dihabiskan  Rp 2.000.000, meliputi

  • Kereta Api Argo Anggrek tujuan Gambir – Surabaya Pasar Turi PP
  • Transportasi menuju Pananjakan
  • Penginapan di Cemoro Lawang
  • Tiket masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
  • Sewa Jeep dari Cemoro Lawang – Pananjakan serta untuk menjelajahi lautan pasir

Musim kunjungan terbaik adalah sepanjang tahun kecuali pada saat gunung terjadi erupsi karena kunjungan ditutup untuk umum.

Rencana kunjungan 25 – 27 Maret 2017

 

  1. Taman Nasional Alas Purwo

Merupakan Taman Nasional paling timur di Pulau Jawa. Alas Purwo tak sekedar sekeping belantara, namun juga bertaut dengan nuansa budaya, religi dan ilmu pengetahuan.

Di dalam Taman Nasional ini terdapat Pura Giri Saloka yang menjadi tempat persembahyangan bagi umat Hindu, menjadi saksi selarasnya kehidupan religi di kawasan konservasi.

Tempat menarik lainnya yang ada di Alas Purwo adalah Pantai Plengkung. Pantai ini memiliki ombak yang besar sehingga cocok untuk melakukan olahraga selancar.

Estimasi biaya yang dikeluarkan Rp 2.750.000, terdiri dari tiket Pesawat Jakarta – Surabaya PP, tiket kereta api Surabaya – Banyuwangi PP, sewa jeep untuk menuju Pantai Plengkung.

Musim kunjungan terbaik untuk surfing dan pengamatan penyu adalah Juli – Agustus

Rencana kunjungan 17 – 20 Agustus 2017, menggunakan satu hari cuti.

 

  1. Taman Nasional Meru Betiri

Taman Nasional yang mengambil nama dari gunung yang ada di dalam kawasannya yaitu Gunung Meru dan Gunung Betiri

Disini kita bisa menyaksikan pengelolaan konservasi penyu tepatnya di Sukamade. Sukamade berada tersembunyi di pesisir selatan, Pantai Sukamade telah lama memikat banyak orang berkunjung dan turut berbagi pengalaman melestarikan penyu laut.

Saya pernah sekali mengunjungi salah satu pantai yang ada di wilayah Taman Nasional Meru Betiri yaitu Pantai Rajegwesi. Pantai dengan pasir berwarna hitam seperti bijih besi ini menjadi titik awal bagi wisatawan yang hendak mengunjungi keindahan Teluk Hijau.

Pantai Rajegwesi

Estimasi biaya yang dikeluarkan Rp 2.500.000, terdiri dari tiket Pesawat Jakarta – Surabaya PP, tiket kereta api Surabaya – Banyuwangi PP, sewa kendaraan dari Banyuwangi menuju pintu masuk Taman Nasional Meru Betiri, kapal menuju Teluk Ijo.

Musim kunjungan terbaik adalah Februari s/d Juli

Rencana kunjungan 11 – 14 Mei 2017, menggunakan satu hari cuti.

 

  1. Taman Nasional Baluran

Taman Nasional yang didominasi oleh hutan savanna dengan padang rumput. Disini banyak berkeliaran rusa, banteng dan ayam hutan. Dengan bentang alam yang sedemikian rupa ia dijuluki sebagai Africa Van Java.

Savanna Bekol Taman Nasional Baluran

Bagi yang ingin bermalam disini terdapat wisma berjajar menghadap hamparan padang rumput atau bagi yang ingin mencari kenikmatan melihat mentari bangun lebih awal bisa menginap di wisma yang ada di Pantai Bama.

Estimasi biaya yang dikeluarkan Rp 2.000.000, terdiri dari tiket Pesawat Jakarta – Surabaya PP, tiket kereta api Surabaya – Banyuwangi PP, menginap di guest house yang tersedia di dekat Savana Bekol atau Pantai Bama.

Musim kunjungan terbaik adalah dari Maret s/d September atau pada saat musim kemarau karena di saat musim kering kita akan menyaksikan hamparan savanna yang menguning dan menimbulkan kesan layaknya seperti di Afrika.

Rencana kunjungan 31 Agustus s/d 3 September 2017, menggunakan satu hari cuti.

Inilah Resolusi saya di tahun 2017, terkait dengan rencana kunjungan masih tentative atau bersifat sementara khususnya untuk taman nasional yang berada jauh dari Jakarta yang memerlukan waktu lebih banyak dan cuti.

Memang tidak mudah untuk membuatnya menjadi nyata, butuh banyak waktu, tenaga dan uang yang tidak sedikit untuk mewujudkannya. Tapi ketika saya sudah berhasil menjelajahi salah satu taman nasional dan kembali pulang untuk menceritakannya kemudian orang lain membacanya dan menjadi tertarik untuk ikut menjelajah, itulah kebahagiaan untuk saya dan segala pengorbanan itu akan terbayar lunas.

Bagi yang tertarik ingin bergabung dalam pencapaian resolusi ini bisa menghubungi saya, karena lebih banyak teman yang ikut serta tentunya akan lebih seru lagi.

Atau jika ada yang berkenan memberikan sumbangan berupa donasi agar saya tetap bisa berjalan dan bercerita tentang keindahan Indonesia, boleh banget!

Contact Person

Muhammad Catur Nugraha

FB : https://id-id.facebook.com/mcnugraha.tekla

Twitter : @mcaturnugraha

Instagram : @mcaturnugraha

About Author

client-photo-1
M. Catur Nugraha
Masih bekerja sebagai Naval Architect Engineer di salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang konstruksi bangunan lepas pantai sejak tahun 2012. Kecintaan kepada kampung halamannya membuat ia memutuskan untuk mendirikan Jelajah Sumbar dengan tujuan memperkenalkan keindahan Bumi Ranah Minang ke khalayak ramai dan mengajaknya untuk berkunjung ke Sumbar. Ia sangat menyukai traveling. Perjalanan yang paling ia senangi antara lain mendaki gunung, trekking ke air terjun, dan berkemah di pulau – pulau kecil. Ia juga gemar menuliskan cerita perjalanannya dan memotret obyek yang ditemuinya. Cita – citanya : menjadikan Sumatera Barat dan Wisata Padang sebagai salah satu destinasi pilihan favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan Internasional.

Comments

January 3, 2017
[…] Di akhir tahun 2016, saya telah menuliskan tentang resolusi di tahun 2017 yakni Mengunjungi Seluruh Taman Nasional di Pulau Jawa. […]

Leave a Reply

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.