Trip Lampung : Bermain Bersama Gajah Sumatera di Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas

Selain dikenal dengan wisata baharinya, Provinsi Lampung juga identik dengan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) karena di provinsi yang berada paling selatan dari Bumi Suwarnadwipa ini terdapat Taman Nasional Way Kambas dimana gajah – gajah sumatera dilindungi kelestariannya.

Taman Nasional Way Kambas berada di Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur. Dari pusat kota Bandar Lampung berjarak sekitar 110 Km dan dapat ditempuh selama 2 jam perjalanan.

Sehari sebelumnya kami telah mengobati rasa penasaran kami kepada Pulau Pahawang yang lagi ngetrend banget dikalangan wisatawan pecinta wisata bahari. Nah, untuk trip di hari kedua jelajah Lampung ini kami akan berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas.

Menuju Taman Nasional Way Kambas

Pagi hari kami sudah berangkat menuju Taman Nasional Way Kambas. Dari bilangan Tanjung Karang, sopir membawa kami melintasi lintas Sumatera yang mulai ramai oleh laju kendaraan.

Kami berhenti terlebih dahulu di sebuah bundaran dimana terdapat Patung Pahlawan Nasional Radin Inten II, selain itu disini juga ada name tag bertuliskan BANDAR LAMPUNG CITY, hemm.. city? Kenapa gag bertuliskan KOTA BANDAR LAMPUNG ya? Kan lebih Indonesia kesannya.

Usai berfoto disana kami lanjutkan lagi perjalanan, untuk menuju Taman Nasional Way Kambas kami melalui Kota Metro lalu Sukadana – Way Jepara hingga akhirnya kami tiba tepat di depan pintu masuk Taman Nasional Way Kambas.

Sebelum masuk ke kawasan Taman Nasional Way Kambas tentunya kami harus melakukan proses simaksi terlebih dahulu. Tiket masuk Taman Nasional Way Kambas pada saat kami berkunjung kesana sebesar Rp 7.000 per orangnya, dan untuk pas masuk mobil sebesar Rp 10.000

Pintu Masuk Taman Nasional Way Kambas
Pintu Masuk Taman Nasional Way Kambas
taman_nasional_way_kambas_lampung
Taman Nasional Way Kambas memiliki luas 125.621,30 Ha, abaikan model yang di depan ya, :p

Simaksi sudah ditangan, nah sebelum benar – benar masuk ke dalam ada baiknya kita berbagi rezeki kepada ibu – ibu yang menjual pisang disana. Murah kok harganya Cuma Rp 10.000 aja, nanti pisang yang dibeli ini bisa kita bagikan kepada gajah – gajah yang ada disini.

Oke, lanjut lagi ya

Sudah tidak sabar lagi ingin melihat gajah. Dari pintu masuk ke Pusat Latihan Gajah berjarak 9 Km melewati jalan beraspal yang tidak sepenuhnya mulus. Heran, kenapa setiap ke Taman Nasional yang ada di Indonesia selalu menemui hal yang sama?

Harap simpan tiket masuk baik – baik ya, karena sekitar 1 Km sebelum tiba di Pusat Latihan Gajah terdapat pos petugas yang memeriksa kembali tiket masuk, jangan sampai hilang makanya.

Kami pun tiba di Pusat Latihan Gajah, gajah – gajah berbagai ukuran ada disini. Namun, sebelum bermain bersama mereka kami singgah dulu di warung makan yang ada di sekitar area parkir.

Ga perlu khawatir makan disini karena harga makanan yang dipatok tetap normal dan tidak mahal.

Usai makan siang, pertama – tama kami bermain dengan seekor gajah berukuran sedang, gajah ini sangat jinak, ketika kami datang ia lansung menjulurkan belalainya seperti tahu bahwa kami membawa makanan untuknya.

Puas bermain dengan gajah ini, kami beralih ke area hijau dimana terdapat wahana untuk menunggangi gajah. Untuk bisa menikmati wahana ini tiap orangnya dikenakan biaya Rp 20.000, atau jika ingin lebih puas lagi bisa dengan paket short trip, dengan paket ini selama 30 menit kamu akan diajak menunggangi gajah ditemani pawang untuk dibawa ke rawa dan hutan. Harga paket ini per orangnya Rp 150.000, mungkin masih bisa ditawar sepertinya.

Menunggangi gajah di Taman Nasional Way Kambas, Saya yang motret
Menunggangi gajah di Taman Nasional Way Kambas, Saya yang motret
Giliran bang Eka yang motret saya -,-
Giliran bang Eka yang motret saya -,-
Love you, mom.. sehat - sehat terus ya biar bisa jalan - jalan terus sama anak - anaknya
Love you, mom.. sehat – sehat terus ya biar bisa jalan – jalan terus sama anak – anaknya

Saya, mama, Bang Eka dan Kak Nani mencoba untuk menunggangi gajah, rasanya seru banget naik ke gajah bernama Agam yang memiliki tinggi badan sekitar 2,5 meter ini. Sementara itu Bang Ian malah lebih asik bermain bersama gajah bernama Agus yang sedang ditemani oleh seorang pawang.

Usai menunggangi gajah kami ikut bermain bersama Agus yang sedang asik menerima pisang dari Bang Ian. Pawang yang menjaga Agus mengajak saya untuk memberanikan diri memegang Agus. Duh, deg degan rasanya takut si gajahnya marah.

Kasih makan gajah
Kasih makan gajah

“ayo, pegang aja ga papa” kata sang pawang

Pelan – pelan saya coba pegang, walau sedikit ngeri.

Oh iya, kata Pawang kalau mau memegang gajah jangan tiba – tiba dari samping karena sang gajah akan merasa kaget.

Menyentuh sang Gajah
Menyentuh sang Gajah

Dari Area Hijau, kami beranjak ke tempat yang sekiranya menarik seperti kolam gajah dimana ketika pagi hari sebelum dilepaskan oleh pawang, gajah – gajah dimandikan disini. Kemudian yang menurut saya paling seru itu ketika ke savana. Melihat gajah – gajah di tengah – tengah padang savana yang luas membuat serasa berada di Afrika.

Gajah - gajah di savana
Gajah – gajah di savana

Dan yang terakhir Rumah Sakit Gajah yang merupakan rumah sakit gajah pertama yang ada di Indonesia bahkan Asia. Tujuan didirikannya rumah sakit ini ialah untuk melayani gajah – gajah sakit dan korban bencana serta konflik gajah dengan masyarakat.

Ketika kami berada disana sedang tidak ada gajah yang sakit, syukurlah. Semoga keberadaan Gajah Sumatera tetap terjaga kelestariannya.

About Author

client-photo-1
M. Catur Nugraha
Masih bekerja sebagai Naval Architect Engineer di salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang konstruksi bangunan lepas pantai sejak tahun 2012. Kecintaan kepada kampung halamannya membuat ia memutuskan untuk mendirikan Jelajah Sumbar dengan tujuan memperkenalkan keindahan Bumi Ranah Minang ke khalayak ramai dan mengajaknya untuk berkunjung ke Sumbar. Ia sangat menyukai traveling. Perjalanan yang paling ia senangi antara lain mendaki gunung, trekking ke air terjun, dan berkemah di pulau – pulau kecil. Ia juga gemar menuliskan cerita perjalanannya dan memotret obyek yang ditemuinya. Cita – citanya : menjadikan Sumatera Barat dan Wisata Padang sebagai salah satu destinasi pilihan favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan Internasional.

Comments

October 13, 2016
belum pernah ke way kambas :(
October 14, 2016
kuy lah, cuma dua jam dari Bandar Lampung, om
October 13, 2016
Mau naik gajah yang masih ada gading nya, kmrn aku ke tangkahan naik gajah tapi ngakpake gading ihik ihik
October 14, 2016
kalo gtu main2 lah ke Way Kambas, om lebih keren gajahnya, haha..
December 1, 2016
[…] Kunjungan saya ke kawasan Taman Nasional Way Kambas ini pada bulan Oktober 2016 lalu. Rasanya monoton jika waktu liburan hanya berkisar antara laut dan gunung, apalagi gunung yang saat ini tak ubahnya pasar malam yang selalu ramai terutama di akhir pekan. Kini, entah mulai darimana saya jatuh cinta kepada kawasan – kawasan di Indonesia yang ditetapkan sebagai Taman Nasional dan dari sekarang hingga seterusnya saya bercita – cita untuk bisa mengunjungi seluruh Taman Nasional yang ada di negeri ini kemudian menuangkan pengalaman saya di tiap kunjungan ke dalam tulisan. Dan, Taman Nasional Way Kambas lah yang menjadi Taman Nasional yang saya kunjungi pertama kali demi menuntaskan mimpi ini. Cerita perjalanan saat berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas bisa dibaca disini ya. […]
orchid
May 2, 2017
mau tanya, itu boleh bawa makanan buat gajah sendiri atau bisa beli disana? misalnya kita bawa pisang setandan atau apalah.
May 2, 2017
Beli disana aja, pas sampai pintu gerbang Taman Nasional Way Kambas, banyak ibu - ibu yang jualan buah -buahan. Harganya murah kok.
Pini Octavia
May 10, 2017
Mau tanya kak, kalo naik ngetrip naik motor sekitar way kambas ada penginapan gak ya?
May 10, 2017
yang paling terdekat dari pintu masuk Taman Nasional Way Kambas itu ada Satwa Sumatra Elephant Eco Lodge. Cottage ini berada 500 meter sebelum pintu gerbang. Tapi saya sendiri belum tahu berapa biaya inap semalam disana. Kalau mau yang murah bisa ke Way Kanan, disana banyak penginapan dengan harga terjangkau.
December 19, 2017
Kak, kalau dari Tanju Karang saran naik apa ya ?

Leave a Reply

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.