Women’s Club Adventure Jelajah Sumbar 25 – 27 Juli 2019

Pada 25 – 27 Juli 2019, kami kedatangan ibu – ibu kece dari Women’s Club Adventure, mereka adalah group yang tergabung dalam Ikatan Istri Karyawan Garuda.

Tour Jelajah Sumbar yang dipilih adalah Paket Tour Padang 3D2N C. Pada tour ini kami mengajak menjelajahi berbagai destinasi wisata yang ada di Ranah Minang seperti Air Terjun Lembah Anai, Minang Village, Lembah Harau dan Kota Padang.

Hari Pertama

Tiba di Bandara Internasional Minangkabau

Sebelum memulai perjalanan ke arah Bukittinggi, singgah terlebih dahulu di kedai Soto Angkasa yang lokasinya tidak jauh dari bandara. Sembari menunggu rekan yang menggunakan pesawat lainnya, kami mencicipi Soto Padang.

Soto Angkasa ini legend lho, diberi nama Angkasa karena ada sangkut pautnya dengan bandara. Sebelum berjualan di lokasi saat ini, dulunya beroperasi di dekat Bandara Tabing. Karena bandara di pindah ke Ketaping, otomatis pindah pula kedai soto ini.

 

Memasuki waktu makan siang, kami singgah di Rumah Makan Lamun Ombak. Rumah makan yang sangat representatif bagi wisatawan karena disamping memiliki menu yang enak, disini juga tersedia fasilitas penunjang seperti toilet dan mushala yang bersih dan luas.

 

Air Terjun Lembah Anai menjadi destinasi pertama yang kami kunjungi. Air terjunnya asik, gag perlu trekking soalnya ada di tepi Jalan Padang Bukittinggi

 

Beranjak dari Air Terjun Lembah Anai, selanjutnya kami mengunjungi Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau atau yang akrab juga disebut Minang Village. Disini kami mencoba berpakaian ala Minangkabau. Sewanya murah lho, cuma Rp 25 ribu saja!

 

Cantik kan?

Itulah keseruan kami di hari pertama menjelajahi Sumbar

 

Hari Kedua

Kata orang bijak, sarapanlah sebelum memulai hari mu. Orang bijaknya siapa, ya mbuh. Ini akal – akalan saya saja. Hehe..

Tapi memang kami mengawali hari kedua ini dengan sarapan ketupat pical khas Kapau

Usai sarapan, kami menuju Lembah Harau yang berjarak sekitar 50 kilometer dari Bukittinggi, yang jalannya searah kalau mau ke Pekanbaru.

 

kami pun tiba setelah menempuh perjalanan hampir dua jam lamanya.

Cuaca di Lembah Harau begitu cerah, langit biru dihiasi dengan awan yang berarak.

Aksi yang kami lakukan pertama kali di Lembah Harau adalah mencoba fenomena gema di tebing echo. Kalau berteriak pada posisi yang tepat, maka suara akan menggema sebanyak 7 kali.

 

Setelah itu foto di Panorama Lembah Harau, disini kami berjumpa dengan wisatawan dari Negeri Jiran yang ikut nebeng foto karena tertarik dengan spanduk kece group kami.

 

Selanjutnya adalah Air Terjun Sarasah Aka Barayun, sayangnya airnya sedang surut. Di musim penghujan, air terjun ini lebih indah lagi.

 

Objek wisata selanjutnya adalah Jembatan Kelok Sembilan, yang jaraknya sekitar 15 kilometer dari Lembah Harau. Sayangnya ketika kami tiba disana, kami tidak diperkenankan untuk turun oleh polisi lalu lintas yang bertugas disana.

Well, akhirnya kami kembali ke Bukittinggi untuk makan siang di Pasar Lereng yang terkenal dengan kuliner Nasi Kapaunya. Kami singgah di Nasi Kapau Hj Mes

 

Usai makan, beraksi kembali di Jam Gadang

 

Lalu dilanjutkan mengunjungi Taman Panorama Ngarai Sianok

 

Karena mengejar Puncak Lawang yang rawan berkabut jika dikunjungi di sore hari, maka kami tidak teruskan untuk masuk ke Lobang Jepang.

Tapi apalah daya, begitu sampai Puncak Lawang kabut menutupi panorama Danau Maninjau yang indah itu

Dari Puncak Lawang kami menuju Kota Padang melewati jalur alternatif Malalak yang diiringi drama mogok ditengah guyuruan hujan. Tapi semuanya teratasi oleh uda – uda yang bertugas

 

Hari Ketiga

Memulai hari ketiga dengan sarapan di tempat legendaris, ketupat pitalah purus yang sudah eksis sejak 30 tahun yang lalu

 

Setelah sarapan, mampir ke Taman IORA dengan tulisan PADANG-nya itu. Instagramable banget lah.

 

Dari Pantai Padang kami ke pantai yang terkenal dengan kisah Malin Kundang si anak durhaka yaitu Pantai Air Manis. Disini kami mencoba permainan ATV. Harganya murah banget, mulai dari Rp 50 ribu untuk sewa selama satu jam

 

Habis panas – panasan, enaknya cari yang segar – segar, kami pun singgah di Es Duren Ganti Nan Lamo

 

Wisata religi juga gag ketinggalan dengan mengunjungi Masjid Raya Sumatera Barat yang megah dan indah.

 

Akhirnya liburan pun usai, kami kembali diantar menuju Bandara Internasional Minangkabau.

 

Terima kasih untuk GIA Women’s club Adventure yang telah mempercayakan perjalanan wisata keliling Sumbarnya bersama Jelajah Sumbar.

 

 

 

 

 

 

 

About Author

client-photo-1
M. Catur Nugraha
Masih bekerja sebagai Naval Architect Engineer di salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang konstruksi bangunan lepas pantai sejak tahun 2012. Kecintaan kepada kampung halamannya membuat ia memutuskan untuk mendirikan Jelajah Sumbar dengan tujuan memperkenalkan keindahan Bumi Ranah Minang ke khalayak ramai dan mengajaknya untuk berkunjung ke Sumbar. Ia sangat menyukai traveling. Perjalanan yang paling ia senangi antara lain mendaki gunung, trekking ke air terjun, dan berkemah di pulau – pulau kecil. Ia juga gemar menuliskan cerita perjalanannya dan memotret obyek yang ditemuinya. Cita – citanya : menjadikan Sumatera Barat dan Wisata Padang sebagai salah satu destinasi pilihan favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan Internasional.

Comments

Leave a Reply

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.