Ketika angin di gunung terasa menusuk, maka saya akan berlari ke pantai, membiarkan tubuh ini disapa oleh bayu yang menyejukkan. Maret 2015, cuaca tak menentu, pagi cerah namun sore hari hujan deras. Selain kondisi cuaca yang tidak jelas, banyak gunung yang berada dibawah naungan Taman Nasional menutup pendakian namun hasrat nge-bolang terus membara. Maka, ketika

Dia hanyalah bangunan yang terbuat dari kayu, beratapkan seng, terletak di tengah tanah lapang beralaskan pasir putih bekas galian timah. Di bagian depan bangunan ini terpampang tulisan SD Muhammadiyah Gantong. Ya, inilah Replika SD Muhammadiyah Gantong yang pernah menjadi latar untuk sebuah film yang diangkat dari novel fenomenal Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Replika SD

Pulau Belitung selain kaya akan hasil tambang timah, Negeri Laskar Pelangi ini juga kaya dengan hasil Kaolin-nya. Kaolin merupakan sejenis tanah liat hasil pelapukan batu granit yang digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan pembuatan plastik, kertas hingga karet, selain itu Kaolin ini juga dapat berguna untuk kesehatan salah satunya adalah sebagai bahan obat diare. Kaolin

Bagi orang yang pernah berkunjung ke Belitung maka sudah tentunya tidak asing lagi dengan kuliner yang satu ini. Mie Atep namanya, ya, hampir semua tour and travel membawa tamunya untuk mencicipi mie khas Belitung yang sudah hadir sejak tahun 1973 ini. Alasannya tentu karena cita rasanya yang sudah ternama selain itu umumnya wisatawan yang berangkat

Pagi itu, pesawat Citilink yang saya tumpangi bersama teman – teman mendarat dengan mulus di Bandara HAS Hanandjoeddin,Tanjung Pandan, Pulau Belitung. Ini adalah keempat kalinya saya menjejakan kaki di tempat yang sama. Pada kedatangan saya yang ketiga, rinai hujan serta angin dingin menusuk tulang yang menyambut saya, namun saat ini suasananya berbeda. Langit cerah beserta