Suara gongongan anjing terdengar riuh tatkala saya baru saja tiba di Hotel Ombilin Sawahlunto, tempat saya menginap. Seharusnya saya langsung istirahat di kamar, usai melakukan perjalanan dengan rute Padang – Sitinjau Laut – Alahan Panjang – Danau Kembar – Solok dan berakhir di Sawahlunto. Namun, saya penasaran ingin mendatangi sumber suara tersebut yang berasal dari
Tanah Datar adalah nama salah satu kabupaten di Sumatera Barat. Sama seperti kabupaten – kabupaten yang ada di Sumatera Barat lainnya. Saat ini ia sedang menggiatkan promosi pariwisatanya dengan obyek wisatanya yang didominasi oleh atraksi budaya dan peninggalan sejarah. Hal itu tentunya berkaitan dengan sejarah Kerajaan Pagaruyung yang pernah menjadikan wilayah Tanah Datar sebagai pusat
Sudah memasuki tengah hari dan sudah banyak pula obyek wisata yang telah kami kunjungi diantaranya Lawang Park dan Panorama Sungai Landia. Selain itu kami juga mendapatkan pengalaman yang unik dan menarik yaitu menggiling tebu yang mesinnya digerakan secara manual menggunakan tenaga kerbau. Baca Juga : Kilang Tebu Tradisional yang Eksotis di Lawang Usai makan siang
Sungai Landia adalah sebuah nama nagari atau desa yang berada di Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Desa ini berada di Jalur Padang Lua – Maninjau atau jalan yang menghubungkan antara Bukittinggi dan Maninjau. Jika anda datang dari arah Simpang Padang Luar maka posisi Panorama Sungai Landia berada di sisi kiri jalan yang ditandai
Setelah melewati jalan penuh kelokan, akhirnya kami tiba di Matur yang ditandai dengan sebuah lapangan bola dan masjid di sisi kanannya. Artinya sebentar lagi kami akan tiba di destinasi tujuan kami, Lawang Park. Bang Ozil terus melajukan mobilnya, kini kami telah berada di Jalan Panorama Puncak Lawang yang merupakan akses menuju obyek – obyek wisata