Usai menikmati Kopi Tatungkuik di Lapau Nasi Putuih Basambuang Malalak. Selanjutnya kami kembali menuju ke Ngarai Sianok untuk makan siang dengan menu Itiak Lado Mudo. Disana banyak rumah makan yang menjual menu yang sama salah satunya adalah Rumah Makan Lesehan Kayu yang telah eksis sejak 6 tahun yang lalu. Mengapa kami tidak ke Rumah Makan

NPM adalah akronim dari Naikilah Perusahaan Minang, ia adalah Perusahaan Otobus yang berasal dari Padang Panjang, Sumatera Barat. Salah satu rute yang dimiliki oleh PO NPM adalah Padang – Medan PP. Nah, pada tulisan ini saya akan menceritakan perjalanannya. Awalnya saya tidak mengira akan melakukan perjalanan dari Padang ke Medan dengan menggunakan bus. Biasanya kalau

Setelah mencicipi kue mangkuak santan di Nagari Sianok Anam Suku. Kami melanjutkan perjalanan menuju Malalak tepatnya ke sebuah lapau nasi yang memiliki minuman andalan yaitu Kopi Tatungkuik. Baca juga : Nikmatnya Mencicipi Kue Legend dari Nagari Sianok Bang Rangga kembali memimpin perjalanan. Kami telah meninggalkan wilayah Nagari Sianok Anam Suku dan kini mulai memasuki nagari

Pagi itu cuaca tidak begitu cerah, barisan awan masih menutup sebagian dari langit. Sehari sebelumnya hujan mengguyur Kota Bukittinggi. Saya kembali datang di Bukittinggi di akhir September yang basah. Kedatangan saya kesini tentu saja untuk melepas rindu bersama Agus dan Bang Rangga. Kalau kami sudah berkumpul, biasanya kami selalu merencanakan sebuah perjalanan. Apakah itu berkunjung

“hati – hati di jalan, Catur” ucap Oma ketika melepas saya pergi pagi itu Saya harus berangkat sepagi mungkin agar sore nanti saya telah tiba di Sawahlunto. Rute hari pertama ini adalah Padang – Sitinjau Laut – Alahan Panjang – Danau Kembar – Solok – Sawahlunto. Sebenarnya Sawahlunto bisa ditempuh dalam waktu 3 jam dari