Wisata Edukasi Keju Lasi di Lereng Gunung Marapi
keju lasi sumatera barat

Setelah mengantar beberapa penumpang ke rumahnya masing – masing, kini mobil travel yang saya tumpangi dari Bandara Internasional Minangkabau tersisa dua penumpang lagi yaitu saya dan satunya lagi penumpang dengan tujuan Lasi.

Karena alasan efisiensi waktu, sopir travel memilih untuk mengantar penumpang ke Lasi terlebih dahulu. Saya manut saja waktu itu.

Setelah menurunkan penumpang di Lasi, sopir meminta saya pindah duduk ke depan.

inyo tambah, Rp 15 ribu, bolak baliak dari jalan rayo ka tampek inyo 20 kilometer, habis minyak seliter setengah, haaa.. indak cukuik doh” curhat sang sopir.

Sekelumit kisah tentang perkenalan saya dengan Lasi.

Lasi adalah salah satu nagari (setingkat kecamatan) yang ada di wilayah Kabupaten Agam. Lokasinya sekitar 12 kilometer dari pusat Kota Bukittinggi. Kalau secara geografis Lasi ini berada di kaki Gunung Marapi, tentu saja udara sejuk bisa kita rasakan saat ke Lasi.

Beberapa tahun setelah kisah diawal tulisan ini, saya berkesempatan mengunjungi Lasi bersama anak dan istri.

Tujuan saya kesana adalah mengunjungi Wisata Edukasi Keju Lasi. Sepertinya cocok kalau mengisi waktu liburan bersama anak – anak disini.

Dari Bukittinggi kami naik mobil sewaan. Perjalanan dari Bukittinggi ke Lasi cukup menyenangkan karena di kanan kiri jalan kita disuguhkan oleh panorama sawah yang membentang luas. Bila cerah, Gunung Marapi terlihat hingga ke puncaknya.

Setelah kurang lebih 30 menit perjalanan, kami tiba di Keju Lasi. Hujan deras langsung menyambut kami sore itu.

Tempat parkir di Keju Lasi

Kami langsung berteduh di saung. Sambil menunggu hujan reda, kami memesan makanan dan minuman yang tersedia di kafe Lasi. Menu yang tersedia tentu saja erat kaitannya dengan susu seperti susu segar dengan aneka rasa, yoghurt dan keju.

Kafe

Hujan pun reda, saya mengajak anak – anak ke área dimana terdapat kandang sapi, kandang kelinci, kandang ayam dan kolam ikan. Untuk masuk kesini dikenakan tiket masuk sebesar Rp 5 ribu per orangnya.

Anak – anak senang banget main disini, melihat ayam Polandia yang punya rambut unik di kepalanya. Ada juga koleksi ayam American Silkie dengan bulunya yang unik pula.

Tapi mereka paling senang main di kendang kelinci. Mereka disini ditemani oleh salah satu staff Keju Lasi, duh saya lupa namanya. Dia ramah banget sama anak – anak.

Kandang kelinci

Beralih dari kandang kelinci ke kandang kambing, disini mereka berkesempatan memberi makan kambing.

Sepertinya wahana ini dibuat agar anak – anak bisa berlatih dan bersikap kepada hewan ternak, seperti bagaimana cara memberi makan.

Kandang kambing

Selanjutnya kami diajak untuk melihat cara memeras susu sapi. Sapi yang akan diperah susunya dibersihkan terlebih dahulu. Setelah bersih, kemudian puting sapi ini dioles dengan margarin agar proses memerah lebih mudah.

Dalam sehari Keju Lasi bisa menghasilkan 500 liter susu sapi dari peternakannya sendiri ditambah dari warga sekitar yang telah dibekali edukasi produksi olahan susu sapi.

Peternakan Keju Lasi berdiri sejak 2016. Peternakan ini memiliki inisiatif untuk memproduksi dan mengolah susu agar kebutuhan susu dan keju di Indonesia bisa terpenuhi dan masyarakat bisa lebih mengenal susu dan keju dari dalam negeri.

Baca juga : Wisata Edukasi Serambil Milk Padang Panjang

Peternakan Keju Lasi adalah penghasil keju pertama di Sumatra. Ide mengolah susu sapi menjadi keju adalah karena banyaknya susu yang terbuang sebab produksi dan populasi yang berlebih.

Beranjak dari sulitnya pengembangan susu segar, kemudian peternakan ini berinisiatif untuk mengolah susu dengan memperpanjang umur produk mencapai satu tahun menjadi keju.

Saat ini pemasaran produk keju yang dihasilkan Keju Lasi tidak hanya di Sumatra Barat saja tapi sudah merambah ke Provinsi Riau dan Sumatera Utara.

Peternakan Keju Lasi bisa menjadi wisata alternatif di Sumatera Barat, apalagi bagi anda yang liburan bersama anak – anak. Dijamin akan menjadi pengalaman yang menarik berkunjung ke Keju Lasi.

About Author

client-photo-1
M. Catur Nugraha
Masih bekerja sebagai Naval Architect Engineer di salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang konstruksi bangunan lepas pantai sejak tahun 2012. Kecintaan kepada kampung halamannya membuat ia memutuskan untuk mendirikan Jelajah Sumbar dengan tujuan memperkenalkan keindahan Bumi Ranah Minang ke khalayak ramai dan mengajaknya untuk berkunjung ke Sumbar. Ia sangat menyukai traveling. Perjalanan yang paling ia senangi antara lain mendaki gunung, trekking ke air terjun, dan berkemah di pulau – pulau kecil. Ia juga gemar menuliskan cerita perjalanannya dan memotret obyek yang ditemuinya. Cita – citanya : menjadikan Sumatera Barat dan Wisata Padang sebagai salah satu destinasi pilihan favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan Internasional.

Comments

Leave a Reply

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.