Satu hal yang menjadi kebiasaan dari orang Indonesia saat bepergian adalah mencari oleh – oleh untuk dibawa pulang ke tempat asalnya. Di Kota Bukittinggi, oleh – oleh yang biasa dicari wisatawan ialah keripik sanjai. Di kota yang pernah menjadi ibukota pada masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia ini banyak pusat oleh – oleh yang menyediakan beraneka

Kabut pekat turun mengaburkan pandangan di tengah perjalanan kami menuju Bukittinggi. Tepatnya ketika kami sedang melintas di Jalan Simpang Aia Angek Koto Baru – Padang Panjang Bukittinggi. Suasana dalam mobil terasa lebih dingin membuat kami memilih untuk menghentikan perjalanan di sebuah Pondok Lawang dan Kawa Daun Pak Pangeran. Udara dingin langsung membekap tubuh tatkala kami

Saat mengikuti Paket Tour Padang, selain mengunjungi tempat – tempat wisata alam yang indah. Tentunya anda juga akan diajak untuk berwisata kuliner. Jika sudah memasuki waktunya makan siang atau makan malam, tour akan berhenti sesaat di rumah makan atau restoran pilihan yang sudah dijamin cita rasanya. Salah satu rumah makan yang biasa menjadi rekomendasi bagi

Ketika melintasi Jalan Padang Bukittinggi, kita akan melewati Koto Baru yang berada di pelana antara Gunung Singgalang dan Gunung Marapi. Disini kita bisa melihat belasan kedai yang berjejer menjajakan penganan khas Minang yaitu Kue Bika. Kue Bika Minang berbeda dengan Kue Bika Ambon dari Medan. Bika Ambon memiliki warna kuning dengan tekstur berlubang – lubang

Kuliner Minang identik dengan cita rasa pedas. Namun, ternyata untuk soal penganan atau cemilan, banyak sekali yang rasanya manis, salah satunya ialah Kue Pinyaram Kue Pinyaram memiliki bentuk bulat pipih dengan warna hitam, coklat dan hijau dengan diameter 5 centimeter. Biasanya kue ini disajikan pada saat upacara adat di Sumatera Barat. Namun saat ini Kue