Penjelajahan saya keliling Sumatera Barat tidak sepenuhnya berjalan mulus, terkadang ada saja hambatannya. Entah itu cuaca buruk di tengah jalan, ban yang tiba – tiba bocor dan terkena hukuman tilang! Untuk kasus yang terakhir, saya baru sekali mengalaminya. Cerita bermula ketika saya hendak kembali ke Padang usai sehari sebelumnya menjelajahi peninggalan budaya yang ada di

Pembukaan Akhir pekan kemarin, saya menghabiskan waktu seharian untuk menyaksikan The Kindness Diaries secara streaming di Netflix. Acara tersebut merupakan video dokumentasi perjalanan yang dilakukan oleh Leon Logothetis bersama teamnya. Saat ini The Kindness Diaries sudah memasuki season kedua. Di season kali ini, Leon bersama teamnya melakukan perjalanan dari Alaska menuju selatan hingga ke Argentina.

2016 menjadi tahun dimana saya bersama Bang Rangga dan Agus mulai membangun Jelajah Sumbar. Di tahun itu saya sering kali pergi pulang Jakarta – Padang. Tiket pesawat masih murah, hanya dengan Rp 500 ribuan sudah dapat tiket Jakarta – Padang dan sebaliknya. Saya juga mendapatkan voucher tiket pesawat dari tiket.com sebesar Rp 3 juta yang

Ngarai Sianok adalah salah satu hal yang membuat saya selalu merindukan Bukittinggi. Panoramanya yang amatlah elok terkenal sampai ke mancanegara, bahkan ia disetarakan dengan Grand Canyon di Amerika Serikat. Tapi kalau boleh diadu, saya yakin Ngarai Sianok lah yang menjadi pemenangnya. Dengan kesuburan alamnya, ia juga menjadi habitat bagi banyak flora dan fauna. Secara administratif

Jam Gadang di Bukittinggi, siapa yang tak kenal dengan obyek wisata yang satu ini? Hampir semua wisatawan yang ke Bukittinggi mewajibkan dirinya untuk mengunjunginya. Katanya gag afdhol jalan – jalan ke Bukittinggi tanpa berfoto dengan latar Jam Gadang. Jam Gadang merupakan titik nol Kota Bukittinggi. Lokasinya tepat berada di depan Pasar Ateh atau Pasar Atas.