Mari Saling Berpagangan di Pulau Pagang
wisata ke pulau pagang

Tidak, judul ini tidaklah salah atau typo alias salah ketik. Ini sesuai dengan cerita asal mula penamaan Pulau Pagang.

Jika nama Pulau Pasumpahan erat kaitannya dengan legenda anak durhaka Si Boko. Lain lagi dengan legenda mengenai Pulau Pagang.

Menurut sebuah legenda yang berkembang di tengah masyarakat. Nama pulau ini bermula dari sebuah kisah satu keluarga dari sebuah kaum yang tinggal di Kawasan Tarusan. Keluarga tersebut mengalami konflik yang mengakibatkan mereka terpisah – pisah dan sebagian besar dari mereka ada yang menghindar keluar dari Tarusan dan memilih pergi ke pulau – pulau dan bermukim di Pulau Pasumpahan.

Waktu terus berlalu dan setelah sekian lama kemudian keluarga yang tinggal di Pulau Pasumpahan semakin berkembang. Ada yang kembali ke kampung halamannya. Karena sudah terpisah oleh jarak dan lautan. Mereka bersepakat untuk berkumpul/bertemu (berpagangan) di sebuah pulau yang jaraknya tidak jauh dari Bukit Pamutusan dan Pulau Pasumpahan.

Dari peristiwa berjumpanya semua keluarga yang sudah terpisah di pulau tersebut maka pulau ini dinamakan Pulau Pagang atau pulau tempat menyatukan keluarga.

Saat ini Pulau Pagang telah menjadi pulau wisata yang dikelola dengan baik. Tiap akhir pekan, pulau ini selalu ramai oleh kunjungan wisatawan. Ada yang datang bersama keluarga, ada juga yang datang dengan teman – teman.

Cara Menuju Pulau Pagang

Secara administrasi pulau ini masuk dalam Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan.

Walau masuk wilayah Pesisir Selatan, namun biasanya wisatawan yang kesini lebih memilih memulai perjalanan mereka dengan kapal dari Bungus atau Sungai Pisang yang masih masuk wilayah Kota Padang.

Jarak Pulau Pagang dari Bungus Teluk Kabung sekitar 15 kilometer, dengan kapal berkekuatan mesin 20 PK pulau ini bisa ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit.

Jarak lebih dekat bisa anda tempuh bila memulainya dari Sungai Pisang. Namun kapal – kapal wisata yang melayani wisatawan dari Sungai Pisang masih tradisional. Kapalnya terbuat dari kayu dan pada kiri kanan kapal tersebut terpasang cadik yang berguna untuk menstabilkan kapal saat terkena gelombang yang datang tegak lurus dari arah kapal atau biasa kita kenal dengan sebutan oleng.

Opsi lainnya yang bisa dipilih adalah berangkat dari Mandeh, Pesisir Selatan. Dari sini jarak ke Pulau Pagang sekitar 10 kilometer. Di Mandeh banyak penyewaan kapal wisata, biasanya mengantar wisatawan ke pulau – pulau yang ada di dalam Teluk Mandeh, tapi bisa juga mengantarkan hingga ke Pulau Pagang. Tentu saja dengan tambahan biaya sewa.

Cara paling mudah ke Pulau Pagang adalah mengikuti Open Trip. Hanya dengan biaya mulai dari Rp 275 ribu, anda tidak hanya diajak mengunjungi Pulau Pagang tapi juga ke Bukit Pamutusan yang berada di seberangnya.

Baca Juga : Open Trip Pulau Pagang Pamutusan

Fasilitas di Pulau Pagang

Pulau ini memiliki fasilitas yang memadai sebagai obyek wisata. Fasilitas tersebut diantaranya toilet umum dimana wisatawan bisa membilas diri usai bermain air. Mushala untuk menunaikan ibadah. Café yang menjual beraneka makanan dan minuman.

Selain itu bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi bermalam di pulau ini, disini tersedia tempat menginap. Ada cottage bersama seharga Rp 1.3 juta per malam, VIP cottage Rp 1.2 juta per malam, Cottage backpacker Rp 1 juta per malam, backpacker non AC Rp 800 ribu.

Bagi yang budget-nya pas – pasan tapi ingin menginap disini juga, kita bisa membawa tenda sendiri dan membayar Rp 50 ribu untuk camping ground.

Aktivitas Menyenangkan Disini

Banyak aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan saat berkunjung kesini seperti berenang di air lautnya yang jernih, bermain di pantai dengan pasirnya yang putih, snorkeling melihat ikan – ikan hias dan mencoba uji adrenalin dengan banana boat.

Atau sekedar duduk santai di bawah rindangnya pepohonan.

Jadi tunggu apalagi sanak? Yuk berwisata ke Pulau Pagang. Ajak keluarga dan teman – teman anda kesini. Waktu terbaik ke pulau ini saat musim kemarau atau di sekitar bulan Maret hingga Agustus.

Sumber Cerita : Direktori Pulau – pulau Kecil

About Author

client-photo-1
M. Catur Nugraha
Masih bekerja sebagai Naval Architect Engineer di salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang konstruksi bangunan lepas pantai sejak tahun 2012. Kecintaan kepada kampung halamannya membuat ia memutuskan untuk mendirikan Jelajah Sumbar dengan tujuan memperkenalkan keindahan Bumi Ranah Minang ke khalayak ramai dan mengajaknya untuk berkunjung ke Sumbar. Ia sangat menyukai traveling. Perjalanan yang paling ia senangi antara lain mendaki gunung, trekking ke air terjun, dan berkemah di pulau – pulau kecil. Ia juga gemar menuliskan cerita perjalanannya dan memotret obyek yang ditemuinya. Cita – citanya : menjadikan Sumatera Barat dan Wisata Padang sebagai salah satu destinasi pilihan favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan Internasional.

Comments

Leave a Reply

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.