Pertengahan Februari 2016, saya dan Wilma beserta adik – adiknya berkesempatan untuk menjelajahi tempat – tempat menarik di Kabupaten Tanah Datar. Tempat pertama yang kami kunjungi ialah Home Industri Kiniko yang terkenal dengan kopi kawa dan sale pisang-nya. Setelah santai sembari menyeruput kopi kawa yang memiliki cita rasa unik itu, kami menuju spot selanjutnya yaitu

Suara gongongan anjing terdengar riuh tatkala saya baru saja tiba di Hotel Ombilin Sawahlunto, tempat saya menginap. Seharusnya saya langsung istirahat di kamar, usai melakukan perjalanan dengan rute Padang – Sitinjau Laut – Alahan Panjang – Danau Kembar – Solok dan berakhir di Sawahlunto. Namun, saya penasaran ingin mendatangi sumber suara tersebut yang berasal dari

Setelah melintasi jalan sejauh 6 Km dari simpang Sawah Lunto – Lintas Sumatera akhirnya tiba juga saya di Kota Sawahlunto. Mata saya langsung terpana ke sebuah menara yang menjulang tinggi yang ternyata menara tersebut merupakan menara dari Masjid raya Nurul Iman Sawahlunto. Karena keunikannya saya menghentikan laju sepeda motor untuk mengetahui lebih dalam mengenai masjid ini.

Tanah Datar adalah nama salah satu kabupaten di Sumatera Barat. Sama seperti kabupaten – kabupaten yang ada di Sumatera Barat lainnya. Saat ini ia sedang menggiatkan promosi pariwisatanya dengan obyek wisatanya yang didominasi oleh  atraksi budaya dan peninggalan sejarah. Hal itu tentunya berkaitan dengan sejarah Kerajaan Pagaruyung yang pernah menjadikan wilayah Tanah Datar sebagai pusat

Sudah memasuki tengah hari dan sudah banyak pula obyek wisata yang telah kami kunjungi diantaranya Lawang Park dan Panorama Sungai Landia. Selain itu kami juga mendapatkan pengalaman yang unik dan menarik yaitu menggiling tebu yang mesinnya digerakan secara manual menggunakan tenaga kerbau. Baca Juga : Kilang Tebu Tradisional yang Eksotis di Lawang Usai makan siang