Riuh di Pagi Hari Hooooiii, sia nan lalok disitu? Tampek urang mandi, tacirik, inyo lalo disitu! Suara hardikan dari ibu – ibu yang memiliki tingkat intensitas suara setaraf dengan suaranya mamah Dedi ketika menjawab pertanyaan jamaah-nya terdengar dari luar tenda. Suara itu seolah menarik arwah saya yang sedang asik bermain – main di dunia lain

Istana Basa Pagaruyung yang berada di Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu destinasi wajib bagi wisatawan yang sedang berlibur di Sumatera Barat. Selain menikmati sejarah tentang Kerajaan Pagaruyung yang pernah berjaya di Bumi Suwarnadwipa, banyak kegiatan seru yang bisa dilakukan di Istana Basa Paguruyung salah satunya adalah merasakan sensasi berpakaian adat minang. Jika

Selamat tinggal Sawahlunto, semoga kita bisa berjumpa kembali, Tujuan kami selanjutnya adalah Istana Basa Pagaruyung yang berada di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Entah sudah berapa kali saya mengunjungi istana ini tapi tidak pernah ada bosan – bosannya. Apalagi Alwan yang belum pernah kesana, dia sangat tertarik sekali untuk melihatnya dari dekat. Istana Pagaruyung berjarak sekitar

Telah tengah hari, hujan juga sudah mereda, matahari yang sedari tadi bersembunyi dibalik awan mulai menampakan dirinya. Kami segera bergegas meninggalkan Museum Goedang Ransoem menuju tengah kota tepatnya di warung makan yang nampak ramai karena memang sedang memasuki jam makan siang. Kami memesan dua bungkus nasi lengkap dengan lauknya untuk kami makan di Puncak Cemara

Berbicara wisata tidak melulu tentang keindahan. Kali ini kami ingin berbagi pengalaman pada saat hendak berlibur ke Kepulauan Seribu. Setidaknya sudah empat kali kami kesana dan untuk mendapatkan hal itu bukanlah perkara mudah sebab banyak sekali rintangan yang harus dihadapi. Berikut ini adalah rintangan yang harus kamu lalui saat hendak berlibur ke Kepulauan Seribu. Apakah